www.cimbniaga.co.id production
ID EN

Kenali Apa Itu Cyber Crime dan Cara Menghindarinya

 

Cyber crime semakin marak terjadi seiring perkembangan teknologi dan internet. Apa saja jenisnya? Simak pembahasan lengkapnya berikut.

Cyber crime bisa sangat merugikan korbannya, baik akibat pemerasan uang, pemblokiran akses, hingga penyalahgunaan data pribadi Anda.

Waspadai ragam praktik kejahatan siber dengan cara lindungi keamanan data pribadi, serta uang Anda yang tersimpan dalam mobile banking.

Apa Itu Cyber Crime?

Cyber crime adalah tindakan ilegal yang melibatkan komputer, internet, atau perangkat jaringan. Pelakunya dapat melakukan pencurian identitas, penipuan phishing, menyebarkan malware, dan serangan digital lainnya.

Singkatnya, kejahatan siber mengacu pada tindakan ilegal yang menggunakan komputer atau internet dan menjadi ancaman serius dalam dunia digital.

Contohnya meliputi pencurian dan penjualan data perusahaan, menginstal virus di komputer target, menuntut tebusan untuk menghindari serangan, atau meretas sistem pemerintah/perusahaan.

Serangan siber marak karena mengakses data dan cloud cukup mudah dilakukan. Kelalaian manusia juga berperan dalam hal ini. Kerentanan sistem dan makin banyaknya oknum jahat turut memperparah kondisi ini.

Jenis-Jenis Cyber Crime

Jenis-jenis cyber crime - CIMB Niaga

Ada berbagai jenis cyber crime yang biasa dipakai oleh pelaku kejahatan ini. Pahami dengan baik agar tidak menjadi korban atau bahkan secara tidak sadar menjadi pelakunya. Berikut jenis-jenisnya:

1. Phising

Praktik phishing berbeda dengan card skimming, yaitu pelaku menggunakan internet banking untuk mencuri data kartu kredit. Modusnya adalah memancing korban agar mengungkapkan informasi rahasia.

Cara penipuan online ini adalah dengan mengirim pesan palsu melalui email, website, atau komunikasi elektronik lain. Pesan ini seringkali tampak asli dan disertai ancaman.

Akibatnya, korban sering terjebak memberikan data sensitif seperti user ID, password, nomor kartu kredit, masa berlaku, dan Card Verification Value (CVV).

Ingat, CVV merupakan 3 angka penting dibalik kartu Anda, jangan sampai diketahui orang jahat.

2. Ransomware

Ransomware adalah program jahat yang memblokir akses atau merusak data. Pelaku cyber crime akan membebaskan data jika korban membayar uang tebusan yang mereka tetapkan.

Ada dua jenis yang semakin berbahaya: ransomware kiriman manusia dan ransomware sebagai layanan. Keduanya menargetkan perusahaan dan organisasi besar.

Ransomware kiriman manusia melibatkan sekelompok penyerang yang meneliti perusahaan. Mereka masuk jaringan dan memasang ransomware setelah menetapkan tebusan.

Ransomware sebagai layanan melibatkan pengembang kriminal yang menyewa peretas. Mereka meretas jaringan dan memasang ransomware, lalu membagi keuntungan dan menimbulkan kerugian besar bagi korbannya.

3. Penipuan Kode OTP

Target cyber crime bukan hanya pencurian data saja, tetapi juga pencurian uang. Pelaku bisa mencuri sejumlah uang yang Anda simpan di bank maupun dompet digital dengan cara meminta kode One-Time Password (OTP). 

Situs Kominfo memaparkan, pelaku cyber crime yang berhasil mendapatkan kode OTP akan membuat keamanan dompet digital yang Anda miliki tidak lagi terjamin.

Modus yang biasa mereka jalankan adalah dengan bertindak seolah-olah dari pihak bank, kemudian menghubungi korban dan meminta kode OTP perbankan miliknya.

4. Pencurian Informasi Kartu Kredit

Pencurian informasi kartu kredit yang dikenal dengan istilah card skimming bukan hanya merugikan Anda, tetapi juga merugikan pihak bank terkait.

Aksi ilegal ini dilakukan dengan membuat informasi yang mirip seperti yang tercantum pada kartu ATM. Praktik skimming juga bisa dilakukan pelaku kejahatan lewat mesin Electronic Data Capture (EDC) di kasir-kasir pusat perbelanjaan.

Maka dari itu, penting bagi Anda untuk selalu memeriksa apakah ada kejanggalan pada mesin ATM seperti kabel yang terlepas misalnya.

5. OTP Fraud

OTP fraud merupakan tindak kejahatan berupa pembajakan kode rahasia OTP milik korban. Tindakan ini dilakukan untuk mengeksploitasi uang elektronik atau uang di mobile banking milik korbannya.

Penipu ini merancang setiap metode untuk mengelabui orang agar mengungkapkan OTP mereka.

Penipu akan memanfaatkan fitur keamanan ini dengan berbagai taktik, mulai dari pertukaran SIM, email phishing, panggilan palsu, dan rekayasa sosial. 

Contoh dari rekayasa sosial seperti mencoba meyakinkan individu untuk membagikan OTP, dengan mengklaim bahwa itu untuk verifikasi akun.

Baca Juga: Pakai Uang Elektronik, Lebih Baik atau Tidak ya?

Cara Menghindari Cyber Crime

Cara menghindari cyber crime - CIMB Niaga

Cyber crime bisa terjadi pada individu atau perusahaan tanpa terkecuali. Meski begitu, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk mencegah terjadinya cyber crime dengan cara-cara berikut:

1. Waspada Saat Menggunakan WiFi Publik

WiFi publik merupakan fasilitas internet gratis yang banyak dimanfaatkan orang. Sayangnya jaringan WiFi publik rentan dimasuki oleh pelaku cyber crime yang akan mengambil data dan informasi pribadi penggunanya.

Beberapa tips berikut dapat Anda lakukan agar lebih aman mengakses WiFi publik:

  • Akses jaringan WiFi yang legal secara manual dengan memasukkan kata sandi.
  • Hindari mengakses email, melakukan transaksi perbankan secara online, atau membuka akun dompet digital.
  • Aktifkan enkripsi password atau kata sandi untuk menjaga kerahasiaannya.
  • Aktifkan fitur firewall dan antivirus.
  • Nonaktifkan fitur berbagi data.
  • Jangan lupa pilih “forget network” setelah selesai menggunakan WiFi publik.

2. Rajin Mengganti Kata Sandi

Meski terdengar sepele, kata sandi yang diganti dengan rutin dapat menjadi salah satu cara mencegah terjadinya cyber crime. Mengganti kata sandi dapat menjaga informasi atau data pribadi Anda yang tersimpan dalam sebuah akun.

Pastikan Anda mengganti kata sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak untuk menghindari peretasan. Dinas Komunikasi dan Informatika menyarankan Anda untuk membuat kata sandi dengan kriteria sebagai berikut:

  • Mengandung setidaknya 10-14 karakter.
  • Memuat huruf besar, huruf kecil, angka, dan karakter spesial.
  • Membuat kombinasi tiga kata acak atau bahkan tidak berkaitan satu sama lain.
  • Tidak memuat informasi pribadi seperti nama atau tanggal lahir.
  • Jangan menerapkan satu kata sandi untuk banyak akun.

3. Aktifkan Fitur Autentikasi Dua Faktor

Saat ini sudah banyak media sosial yang menyediakan fitur autentikasi dua faktor (2FA) sebagai metode pencegahan cyber crime. Metode keamanan ini membutuhkan dua bentuk identifikasi agar dapat mengakses data.

Fitur 2FA ini biasanya dilakukan melalui verifikasi SMS atau WhatsApp. Perlu diingat bahwa kode OTP yang nantinya Anda dapatkan sebaiknya tidak diberitahukan kepada orang lain.

Mengaktifkan fitur 2FA dapat melindungi informasi data pribadi Anda dari tindak pencurian ilegal.

4. Jangan Bagikan Informasi Personal 

Jangan pernah memberikan informasi pribadi Anda di media sosial, seperti PIN, CVV, nomor-nomor kartu, masa berlaku, dan lain-lain. Mengunggah data diri dapat membahayakan keamanan Anda.

Fitur seperti stiker "Add Yours" di Instagram Story sering memicu berbagi data. Tantangan ini bisa membuat Anda mengungkapkan nama panggilan, kota, atau tanda tangan.

Hindari berbagi informasi pribadi dengan orang baru dikenal. Terutama jika mereka menjanjikan hadiah dan meminta data Anda. Berhati-hatilah agar data sensitif seperti tempat dan tanggal lahir tetap rahasia.

Enkripsi data adalah salah satu cara tepat melindungi informasi pribadi di perangkat, aplikasi, atau di layanan cloud. Prioritaskan keamanan informasi pribadi Anda selalu.

Baca Juga: Apa itu Bank Online? Ini Fitur dan Keunggulannya

Aman Bertransaksi di Aplikasi OCTO

Pastikan Anda telah mengamankan data-data pribadi Anda, terutama saat bertransaksi, untuk mencegah serangan cyber crime. Untuk transaksi sehari-hari yang aman dan nyaman, Anda bisa mempercayakannya pada Aplikasi OCTO dari CIMB Niaga.

Layanan ini benar-benar bisa melakukan banyak hal, mulai dari transfer sepuasnya ke bank lain dengan Bi-Fast, bayar ini itu pakai QRIS, bayar berbagai tagihan bulanan.

Nikmati juga kemudahan bertransaksi di Malaysia dan Thailand dengan QR Cross Border serta beragam promo menarik di berbagai merchant favorit Anda.

Tak perlu ragu lagi, segera nikmati berbagai kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bertransaksi bersama Aplikasi OCTO  dari CIMB Niaga.


Produk Terkait

Penipuan Lewat E-mail

Hati-hati dengan modus penipuan phishing

Penipuan Lewat SMS

Hati-hati dengan modus penipuan smishing

Penipuan Lewat Telepon

Hati-hati dengan modus penipuan vishing

Penipuan Lewat Akun Palsu Sosmed

Hati-hati dengan modus penipuan lewat media sosial