“Transaksi merupakan aktivitas dasar dalam kegiatan ekonomi yang melibatkan pertukaran barang, jasa, atau uang antara dua pihak atau lebih. Pahami selengkapnya”
Setiap transaksi menjadi bukti terjadinya interaksi ekonomi, baik dalam skala kecil seperti jual beli harian maupun skala besar seperti investasi perusahaan. Pencatatan transaksi secara tepat sangat penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan.
Dalam menjalankan transaksi bisnis, penting bagi pelaku usaha untuk memiliki sistem keuangan yang tertata rapi dan terpercaya. Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah dengan membuat profil perusahaan.
Secara umum, transaksi dianggap sebagai sebuah bentuk kesepakatan antara pembeli dan juga penjual. Kesepakatan ini berguna sebagai bentuk pengikat adanya pertukaran barang, jasa, atau aset investasi.
Dalam aktivitas bisnis, uang merupakan salah satu elemen tolak ukur dari aktivitas bisnis yang dijalankan.
Sebagai pelaku bisnis, transaksi tentu jadi sebuah aktivitas bisnis yang Anda temukan di keseharian. Dalam mengembangkan bisnis, tidak bisa dipungkiri bahwa Anda perlu menambah inventaris maupun aset yang diperlukan agar aktivitas bisnis yang tengah Anda jalankan dapat berjalan secara optimal.
Anda pun akan mengajukan pembelian kepada vendor atau pihak penjual untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Transaksi memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi karena menjadi sarana utama pertukaran barang, jasa, atau aset antar individu maupun lembaga. Secara umum, fungsi transaksi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Transaksi memungkinkan terjadinya pertukaran antara dua pihak, di mana satu pihak memperoleh barang atau jasa, dan pihak lainnya mendapatkan imbalan berupa uang atau bentuk pembayaran lain.
Hal ini berguna untuk mendukung mekanisme pasar dan memperlancar distribusi barang dan jasa.
Setiap transaksi yang dilakukan menjadi dasar pencatatan dalam laporan keuangan. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi keuangan sebuah individu, perusahaan, atau organisasi secara akurat.
Transaksi memberikan informasi nilai tukar dari suatu barang atau jasa dalam satuan mata uang, yang digunakan sebagai acuan dalam analisis ekonomi dan pengambilan keputusan.
Transaksi yang berlangsung secara aktif menunjukkan adanya dinamika ekonomi yang sehat. Meningkatnya volume transaksi dapat mencerminkan pertumbuhan konsumsi, investasi, dan produksi.
Fungsi-fungsi ini menunjukkan bahwa transaksi tidak hanya sebatas pertukaran sederhana, tetapi juga menjadi pondasi dalam pengelolaan ekonomi dan pengambilan kebijakan pada berbagai level.
Baca Juga: Solusi Pembiayaan Piutang Usaha Anda Melalui Anjak Piutang
Meskipun begitu, tidak semua aktivitas bisnis dijalankan secara tunai. Di zaman modern ini, transaksi memiliki tiga sistem yang umum diketahui oleh masyarakat, yaitu tunai, non tunai dan juga kredit.
Sesuai dengan namanya, transaksi tunai merupakan sebuah aktivitas pembelian dan penjualan ketika pembayaran diterima penuh atau lunas secara langsung.
Biasanya transaksi ini menggunakan uang sebagai alat bayar yang ditentukan.
Transaksi non tunai kurang lebih ada dalam kondisi yang sama dengan tunai. Yaitu, pembayaran langsung dilakukan secara penuh atau lunas. Namun, alat bayar non tunai ini yang jadi pembeda.
Dalam non tunai, aktivitas jual beli dilakukan menggunakan alat bayar seperti kartu debit maupun pembayaran e-wallet.
Saat ini juga sudah ada pembayaran non tunai yang langsung memotong dana dari rekening tabungan yang Anda miliki dengan cara pembayaran melalui QRIS.
Skema kredit dalam transaksi juga sudah jadi hal umum terjadi di berbagai kalangan masyarakat.
Aktivitas jual beli secara kredit umumnya digunakan oleh pelanggan untuk membeli sebuah barang namun dengan skema pembayaran di masa depan.
Skema pembayaran kredit ini bisa dibayar penuh di bulan berikutnya atau diubah ke dalam cicilan. Kartu kredit jadi salah satu alat bayar yang sering digunakan dalam transaksi kredit ini.
Sebagai pelaku usaha, di luar pengertian transaksi secara umum, ada dua kategori transaksi lainnya yang perlu Anda pahami. Dalam kategori transaksi ini terdapat transaksi internal dan juga eksternal.
Kedua jenis ini perlu Anda pahami karena terjadi dan berputar di lingkungan perusahaan atau unit bisnis yang tengah Anda jalani saat ini.
Salah satu aktivitas bisnis yang disebut internal ini terjadi di dalam lingkup perusahaan atau unit bisnis yang Anda jalani.
Biasanya, pelaku transaksi internal datang dari tenaga kerja. Salah satu contoh aktivitas bisnis internal ini hadir ketika ada sebuah koperasi di dalam perusahaan.
Perputaran uang yang ada pun terjadi dalam lingkaran internal. Oleh karena itu aktivitas bisnis ini disebut dengan bisnis internal. Selain itu, payroll juga bisa dimasukan ke dalam transaksi internal.
Selain internal, ada juga aktivitas bisnis eksternal. Dalam hal ini, unit bisnis atau perusahaan yang Anda miliki melakukan transaksi dengan pihak luar.
Contoh umum aktivitas bisnis ini terjadi ketika perusahaan Anda melakukan pembelian barang maupun jasa kepada vendor tertentu.
Hal umum yang terjadi dalam transaksi eksternal ini adalah biaya perawatan aset bisnis, pembelian bahan baku operasional, hingga biaya pelatihan karyawan.
Baca Juga: Value Chain: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Caranya
Sistem pencatatan transaksi adalah kerangka kerja atau prosedur yang digunakan perusahaan untuk merekam, menyimpan, dan mengelola setiap aktivitas keuangan secara sistematis.
Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memastikan pencatatan yang akurat, dapat dilacak, dan mendukung penyusunan laporan keuangan yang transparan dan andal.
Berikut merupakan beberapa jenis utama sistem pencatatan yang penting untuk Anda ketahui:
Manual: Menggunakan buku besar, jurnal tulisan tangan, atau spreadsheet. Umumnya cocok untuk usaha kecil dengan transaksi terbatas.
Digital: Memanfaatkan software akuntansi atau aplikasi berbasis komputerisasi untuk efisiensi dan akurasi lebih tinggi.
Cloud accounting: Data disimpan daring, memudahkan akses dan kolaborasi.
ERP (Enterprise Resource Planning): Sistem terpadu yang mencakup modul akuntansi, persediaan, penggajian, hingga manajemen proyek. Cocok untuk perusahaan menengah hingga besar dengan kebutuhan integrasi data lintas departemen.
Single entry system: Mencatat satu sisi transaksi (hanya pemasukan atau pengeluaran); lebih sederhana namun kurang lengkap.
Double entry system: Setiap transaksi dicatat dalam dua sisi, debit dan kredit untuk menjaga keseimbangan neraca. Ini adalah metode standar dalam praktik akuntansi formal.
Kas: Transaksi dicatat saat kas benar-benar diterima atau dikeluarkan. Cocok untuk usaha kecil atau individu dengan arus kas sederhana.
Akrual: Transaksi dicatat saat terjadi, meskipun uang belum berpindah tangan. Memberikan gambaran keuangan yang lebih komprehensif dan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Baca Juga: Pahami Pentingnya Segmentasi Pasar dalam Bisnis
Ingin mengelola transaksi bisnis kapan saja dan di mana saja? BizChannel@CIMB Mobile adalah solusi digital dari CIMB Niaga yang dirancang untuk memudahkan pelaku usaha dalam mengakses layanan perbankan langsung dari smartphone.
BizChannel@CIMB Mobile menawarkan berbagai keunggulan untuk menunjang efisiensi dan keamanan dalam pengelolaan keuangan bisnis Anda, seperti:
Segera unduh BizChannel@CIMB Mobile dan rasakan kemudahan transaksi bisnis dalam genggaman Anda!
Layanan konsultasi menyeluruh dari Relationship Manager yang bersertifikasi dan profesional untuk mendampingi dan memberikan solusi serta layanan terbaik dalam membantu pencapaian bisnis secara maksimal. Sebagai mitra, CIMB Niaga selalu sedia dalam menjawab beragam kebutuhan serta siap mengembangkan kebutuhan Anda dalam berbisnis. Melangkah bersama kembangkan potensi bisnis Anda menjadi yang terdepan.
Bebas biaya transfer dan tarik tunai di ATM bank lain
Ambil Promo Spesial CIMB Niaga Sekarang Juga