“Alasan resign dari pekerjaan Anda mungkin saja tentang jarak tempuh atau hal lainnya. Lalu, bagaimana langkah-langkahnya? Simak pembahasan lengkapnya berikut.”
Alasan resign setiap orang tentu berbeda-beda, bisa saja karena ingin meneruskan pendidikan, mengasuh anak, jarak ke tempat kerja, dan lain-lain.
Tetapi, jika pilihan mengundurkan diri Anda adalah ingin mendirikan usaha sendiri, pastikan Anda juga belajar tentang bagaimana membuat proposal bisnis yang tepat agar perencanaan bisnis efektif dan tepat sasaran.
Ada berbagai alasan untuk resign atau keluar dari pekerjaan yang Anda geluti saat ini, di antaranya adalah:
Beberapa perusahaan kerap memanfaatkan pekerja yang punya keterampilan maksimal dan mudah beradaptasi secara berlebihan, meskipun di sisi lain lingkungan kerja ini dapat mendukung perkembangan skill Anda.
Jika beban kerja Anda dirasa sudah jauh dari kontrak dan tidak mendapat kompensasi, alasan ini bisa Anda gunakan. Namun, pastikan penyampaiannya tetap profesional.
Melanjutkan jenjang pendidikan dan meraih gelar yang bagus adalah salah satu alasan resign yang wajar dan dapat diterima. Pasalnya, hal ini adalah hak semua karyawan yang sudah bekerja atau masih menempuh pendidikan.
Gelar yang didapat seorang pekerja akan berguna sebagai batu pijakan meraih karier yang lebih tinggi. Jika pendidikan menjadi prioritas utama, sampaikan alasan ini secara jelas agar Anda dapat fokus pada tujuan akademis tanpa beban pekerjaan yang mengganggu.
Jika Anda sudah lama bekerja di perusahaan dan ingin resign karena jenjang karier yang tidak jelas, Anda bisa menyampaikan hal ini secara profesional tanpa perlu menyudutkan satu pihak.
Jelaskan bahwa alasan Anda keluar adalah untuk mencapai target rencana karier Anda. Saat menyatakan hal ini, Anda juga bisa menyebutkan apa rencana karier Anda 5 tahun ke depan.
Alasan resign selanjutnya adalah ingin mendirikan atau mengembangkan usaha sendiri. Jika sudah merasa memiliki modal dan pengalaman yang cukup tentunya tidak masalah.
Katakan pada atasan bahwa Anda tidak akan bekerja di perusahaan lain. Bahkan, bisa saja Anda pun dapat bekerja sama dengan perusahaan lama dan tidak akan merasa menjadi saingan.
Jarak antara tempat kerja dengan tempat tinggal biasanya menjadi prioritas perusahaan. Semakin jauh jarak, kemungkinan terlambat akan semakin tinggi. Sehingga kemungkinan besar alasan resign yang satu ini ditolak, relatif cukup minim.
Pasalnya, biaya transportasi yang menjadi tanggungan perusahaan pun bisa meningkat. Namun, tidak semua perusahaan akan menanggung biaya transportasi pekerja.
Bagi wanita karier yang baru menikah atau sedang dalam masa kehamilan, alasan resign karena fokus pada keluarga sering kali bisa dimaklumi perusahaan.
Bekerja saat hamil, apalagi di bidang yang menuntut fisik atau penampilan, memang sebuah tantangan. Di samping itu, banyak ibu muda memilih memberi perhatian penuh pada anak sejak bayi hingga beberapa tahun.
Umumnya, para ibu ini mengundurkan diri sementara hingga anak mereka cukup besar untuk dititipkan di penitipan anak, daycare, atau diasuh pengasuh, setelah itu mereka berencana untuk kembali bekerja.
Kondisi kesehatan, baik fisik maupun mental, serta kebutuhan untuk merawat anggota keluarga yang sakit dapat menjadi alasan yang dapat diterima untuk mengundurkan diri dari pekerjaan.
Masalah kesehatan seringkali berdampak langsung pada produktivitas dan kualitas kerja. Dalam situasi seperti ini, mengajukan resign adalah langkah bijak untuk mengambil jeda sejenak dari dunia kerja dan fokus pada pemulihan atau perawatan yang dibutuhkan.
Baca Juga: Portofolio Lamaran Kerja: Fungsi, Tips, dan Contohnya
Mengajukan pengunduran diri juga memerlukan strategi yang tepat agar hubungan Anda dengan atasan dan rekan-rekan di perusahaan tetap terjalin dengan baik.
Pastikan dulu kalau atasan Anda adalah orang pertama yang tahu tentang gagasan pengunduran diri Anda. Jangan sampai beredar gosip kantor mengenai pengunduran diri Anda tapi belum bicara langsung dengan atasan.
Mengundurkan diri tanpa perencanaan tepat bisa berisiko. Pastikan Anda sudah memiliki pekerjaan baru atau rencana yang matang tentang apa yang akan dilakukan setelah resign.
Selain itu, akhir tahun bisa menjadi waktu yang tepat untuk resign, terlebih bila program kerja atau tugas-tugas tahunan sudah Anda selesaikan. Banyak perusahaan yang biasanya membuka lowongan kerja di awal tahun.
Momentum lainnya adalah setelah hari raya Lebaran yang banyak dipilih pekerja untuk resign, terutama setelah THR cair.
Setelah memberi tahu manajer bahwa Anda berniat mengundurkan diri, buat jadi resmi dengan memberikan surat resign.
Penulisan surat resign yang baik berisi niat Anda untuk mengundurkan diri, tanggal awal dan akhir periode Anda bekerja.
Berikutnya, Anda juga perlu menyatakan bersedia membantu proses serah terima, menunjukkan penghargaan atas pengalaman positif, serta tanda tangan.
Tulislah panduan serah terima pekerjaan secara detail untuk pengganti Anda nanti. Sertakan tugas harian, proyek yang sedang berjalan, sumber daya yang umum digunakan, dan kontak utama.
Temui atasan Anda untuk meninjau dokumen tersebut. Atasan Anda mungkin membantu perekrutan dan pelatihan pengganti Anda jika diperlukan, maka terbukalah terhadap kemungkinan tersebut.
Meskipun sudah mengundurkan diri, bukan berarti Anda jadi bekerja sembarangan. Tetaplah bekerja sebaik-baiknya atau kerjakan semua pekerjaan sebelum hari paling akhir Anda di kantor agar meninggalkan kantor dengan kesan positif.
Baca Juga: Untuk Para Jobseeker, Ini Tips Interview Kerja Agar Lebih Lancar
Jika keputusan Anda sudah bulat untuk mengundurkan diri atau resign, buatlah surat pengunduran diri yang tepat. Contohnya sebagai berikut:
Kepada [Nama depan manajer] yang terhormat,
Mohon terima surat ini sebagai pengunduran diri saya dari posisi [nama posisi]. Hari terakhir masa kerja saya adalah [tanggal].
Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya dalam peran ini; saya sangat menikmati bekerja sebagai bagian dari tim Anda.
Saya mendapatkan banyak pengalaman hebat selama bekerja di [organisasi] yang sangat saya syukuri, seperti kesempatan untuk mengembangkan keterampilan [X] saya selama proyek [Y], dan diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan [Z].
Saya mendoakan yang terbaik bagi Anda dan tim di masa mendatang. Saya harap kita dapat tetap menjaga hubungan yang baik.
Salam hormat,
[Nama Anda]
Jika Anda sudah punya alasan resign yang tepat, punya rencana yang matang setelah mengundurkan diri, segera ajukan surat Anda. Untuk menyimpan dana selama masa transisi, Tabungan iB Mapan dapat menjadi pilihan tepat untuk mengelola keuangan secara bijak.
Ini adalah tabungan berjangka dengan sistem setoran rutin bulanan. Apa pun kebutuhan dan keinginan Anda, tabungan ini akan memberi kemudahan serta keuntungan.
Anda akan mendapat keuntungan seperti bebas menentukan jangka waktu tabungan, nisbah atau bagi hasil yang menarik, hingga setoran rutin bulanan secara otomatis.
Kini, menabung jauh lebih praktis, mudah, dan nyaman bersama Tabungan iB Mapan yang menguntungkan. Tunggu apalagi? Segera buka rekening Anda!
