www.cimbniaga.co.id production
ID EN

Jangan Investasi Reksa Dana Saham Sebelum Pelajari Hal Ini

 

“Reksa dana saham memberikan return paling tinggi dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Namun, sebelum berinvestasi, Anda perlu memahami risiko dan simulasi keuntungannya di sini.”

Reksa dana saham merupakan jenis reksa dana yang banyak dipilih investor untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang

Instrumen investasi ini cocok bagi investor yang siap menghadapi fluktuasi pasar saham dengan kenaikan dan penurunan yang tajam demi potensi return yang lebih besar. 

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan reksa dana saham dan bagaimana risikonya?

Apa Itu Reksa dana Saham?

Reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan minimal 80% dari dana kelolaannya pada instrumen saham sehingga tingkat risikonya tergolong tinggi, sesuai dengan POJK Nomor 48/POJK.04/2015.

Bagi para investor, reksa dana saham pilihan yang simpel dan mudah. Lebih praktis daripada mengelola saham satu per satu yang membutuhkan waktu lebih banyak.

Pasalnya, volatilitas harga saham yang cukup besar membutuhkan analisis dan pengambilan keputusan yang rumit. Belum lagi kondisi pasar saham yang dinamis bisa mendapatkan sentimen negatif kapan saja.

Sentimen negatif yang datang begitu cepat serta pengalaman yang kurang dapat membuat portofolio investasi menjadi minus. Berbeda jika dikelola langsung oleh profesionalnya yang sudah berpengalaman dan memiliki manajemen risiko yang baik.

Perbedaan Reksa Dana Saham dengan Saham

Meski sama-sama berkaitan dengan pasar modal, reksa dana saham dan saham memiliki perbedaan mendasar yang wajib diketahui oleh investor. 

1. Tidak Perlu Repot Analisis Investasi

Salah satu keuntungan terbesar reksa dana saham adalah investor tidak perlu melakukan analisis teknikal maupun fundamental secara mendalam. 

Hal ini sangat membantu, terutama bagi investor pemula yang belum memiliki pengetahuan atau waktu untuk menganalisis pasar saham secara detail. Pasalnya, untuk menguasai analisis saham memang membutuhkan waktu.

2. Risiko Lebih Rendah dari Saham

Diversifikasi saham yang dilakukan manajer investasi memungkinkan penyebaran risiko di berbagai sektor industri. Ini berguna ketika suatu saham mengalami penurunan harga, maka akan ditopang oleh saham lain yang sedang naik.

Berbeda halnya jika membeli saham secara langsung. Penurunan tajam pada harga saham tersebut akan langsung berdampak besar pada total nilai investasi. Tidak semua investor bisa menerima naik turunnya return investasi.

Baca Juga: Mengenal Keuntungan Reksa Dana dari Jenisnya

Keuntungan Investasi Reksa Dana Saham

Investasi di reksa dana saham memberikan beberapa keuntungan seperti return yang lebih tinggi hingga kemudahan pengelolaannya. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya: 

1. Return Lebih Tinggi

Reksa dana saham memberikan potensi return yang lebih tinggi. Itu terjadi karena saham salah satu aset investasi yang memiliki volatilitas yang tinggi pula.

Dibanding jenis yang lain, saham memiliki potensi return lebih tinggi dan risiko yang besar pula. Sehingga wajar jika reksa dana saham memungkinkan mendapatkan return dan risiko diatas reksa dana lainnya.

Dalam periode jangka panjang, kinerja reksa dana saham seringkali mengungguli inflasi dan memberikan pertumbuhan nilai investasi yang signifikan. Namun, potensi return yang tinggi sebanding dengan tingkat risiko yang tinggi pula. 

2. Modal yang Minim

Salah satu daya tarik utama reksa dana saham adalah modal awal yang terjangkau. 

Tidak seperti investasi saham langsung yang mensyaratkan pembelian minimal satu lot, reksa dana saham bisa dimulai dengan nominal kecil bahkan hanya Rp100 ribu di sejumlah reksa dana. 

Kondisi ini menjadikan reksa dana saham lebih inklusif dan mudah diakses oleh berbagai kalangan termasuk mahasiswa maupun pekerja dengan penghasilan terbatas

3. Kemudahan Mengelola

Reksa dana saham juga menawarkan kemudahan dalam pengelolaan. Investor tidak perlu memantau pergerakan pasar setiap hari atau melakukan transaksi jual beli sendiri. 

Seluruh pengelolaan portofolio ditangani oleh manajer investasi sedangkan investor cukup memantau laporan perkembangan NAB/UP secara rutin setiap periode waktu tertentu.

Risiko Investasi Reksa Dana Saham

Investasi reksa dana saham memang berpotensi return yang tinggi, namun juga memiliki sejumlah risiko yang perlu dipahami agar keputusan investasi lebih tepat.

1. Risiko Fluktuasi

Nilai reksa dana saham sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga saham di bursa. Ini dapat membuat kekhawatiran investor untuk segera mengambil keputusan membeli lagi unit reksa dana atau menjualnya sebagian akibat penurunan nilai. 

2. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas terjadi ketika manajer investasi mengalami kesulitan mencairkan aset dalam portofolio untuk memenuhi permintaan pencairan dari investor. Hal ini biasanya terjadi pada saat pasar sedang tidak likuid atau terjadi tekanan jual besar-besaran.

3. Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi

Kinerja reksa dana saham dapat dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi baik di tingkat nasional maupun global. 

Faktor seperti kenaikan suku bunga, inflasi tinggi, krisis ekonomi, atau ketegangan geopolitik bisa memicu penurunan harga saham secara luas.

Baca Juga: Keuntungan Reksa Dana Berapa Persen Per Tahun?

Simulasi Perhitungan reksa dana Saham

Jika kita membuat simulasi reksa dana saham, hasilnya sangat tergantung dengan komposisi saham apa yang ada didalamnya, performa perusahaan, biaya manajer investasi bahkan kondisi makroekonomi nasional maupun lokal. 

Selain itu, timing dalam masuk dan keluarnya dari reksa dana juga sangat mempengaruhi return yang Anda dapatkan. Jika Anda membeli ketika harga reksa dana saham sedang turun, dan menjual saat sedang tinggi-tingginya maka Anda akan mendapat return yang besar, begitu pula sebaliknya.

Karena returnnya sangat variatif, kita bisa menggunakan nilai acuan saham yaitu IHSG. karena saham tujuannya adalah jangka panjang misal untuk kebutuhan pendidikan anak, pensiun atau warisan maka kita bisa ambil acuan nilai IHSG 20 tahun terakhir.

Dari tahun 2005 - 2025, nilai IHSG tumbuh dari sekitar 1.100 (akhir tahun 2005) menjadi 7.500 (agustus 2025) alias naik 6.18 kali. Jika kita buat menjadi return per tahun, secara CAGR maka IHSG naik sekitar 10% per tahun. 

Catatan penting, angka ini bersifat historis dan tidak menjamin return dimasa depan karena return dari masing masing reksa dana banyak faktornya dan ada biaya dalam pengelolaan aset oleh manajer investasi.

Oke, sekarang kita sudah mendapat acuan return yang mungkin dicapai dari reksa dana saham dalam jangan panjang (20 tahun+). Berikut simulasinya, misal Anda adalah seorang investor yang sudah memahami konsep investasi dan mampu menyisihkan Rp5 Juta setiap bulan selama 20 tahun dan mampu mendapatkan return 10% per tahun. Berikut adalah tabel simulasinya : 

Durasi Investasi

 

Total Investasi

 

Total Return

 

Total Nilai Aset

 

1 Tahun

 

Rp60.000.000

 

Rp2.702.683

 

Rp62.702.683

 

3 Tahun

 

Rp180.000.000

 

Rp27.545.881

 

Rp207.545.881

 

5 Tahun

 

Rp300.000.000

 

Rp82.806.150

 

Rp382.806.150

 

10 Tahun

 

Rp600.000.000

 

Rp399.319.284

 

Rp999.319.284

 

20 Tahun

 

Rp1.200.000.000

 

Rp2.391.296.141

 

Rp3.591.296.141

 

Jika Anda berhasil mendapatkan rata-rata return 10% per tahun dari reksa dana saham, dengan konsisten investasi sebesar Rp5 Juta per bulan Anda akan mendapatkan sekitar Rp1 Miliar dalam 10 tahun dan menjadi Rp3,6 miliar dalam 20 tahun. 

Aset Anda dapat meningkat dari Rp1 Miliar ke Rp3,6 Miliar dalam 10 tahun karena dengan Anda konsisten investasi, Anda akan mendapatkan efek compound alias return yang menghasilkan return lagi.

Selain returnnya yang potensial, risikonya juga besar, bisa saja ketika Anda investasi justru reksa dana saham yang Anda beli berinvestasi di perusahaan yang performanya terus menurun dan menghasilan negatif return secara konsisten.

Pastikan dana yang Anda gunakan untuk investasi di reksa dana saham adalah dana dingin yang bisa tidak perlu Anda cairkan dalam jangka pendek.

Investasi Reksa Dana Saham Pakai OCTO Mobile

Ketika Anda mau investasi reksa dana saham, Anda bisa berinvestasi dari aplikasi OCTO Mobile dari CIMB Niaga. Karena Anda investasinya akan jangka panjang Anda tidak cuma perlu platform yang memudahkan transaksi tapi juga keamanan jangka panjang seperti CIMB Niaga yang sudah dipercaya sejak 70 tahun lalu.

Berikut tahapan investasi di OCTO Mobile dari CIMB Niaga : 

  1. Buka aplikasi OCTO Mobile di ponsel Anda.
  2. Dari halaman utama, masuk ke menu Investasi.
  3. Pilih menu reksa dana / Mutual Fund.
  4. Cari dan pilih produk reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasimu, mulai dari reksa dana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, hingga Saham.
  5. Baca detail informasi produknya, termasuk kinerja historis, manajer investasi, dan apakah produknya berbasis syariah.
  6. Tekan tombol Beli / Buy untuk melanjutkan.
  7. Tentukan nominal investasi (minimal Rp100.000 untuk RDS), lalu klik Lanjut / Continue.
  8. Periksa ketersediaan promo dan gunakan jika ada.
  9. Setujui dokumen penting seperti prospektus, fund fact sheet, dan syarat & ketentuan.
  10. Konfirmasi pembelian dan masukkan PIN OCTO Mobile Anda.
  11. Tunggu proses dari manajer investasi, biasanya selesai maksimal 7 hari kerja.
  12. Setelah berhasil, Anda bisa memantau portofolio reksa dana Syariah di menu My Account.

Oke, sekarang Anda sudah tau tentang reksa dana saham, peluang keuntungan dan juga risiko yang muncul dalam berinvestasi di reksa dana saham. Yuk untuk Anda yang cocok untuk reksa dana saham, bisa mulai langsung investasi dalam aplikasi OCTO Mobile yang bantu Anda untuk #GetWealthSoon.


Produk Terkait

Obligasi

Biaya spesial dan return lebih tinggi

Get Wealth Soon

Reksa Dana

Beragam pilihan produk dalam mata uang IDR, USD, dan EUR

Bond Linked Investment

Investasi dalam mata uang IDR & USD