“Investasi emas vs instrumen keuangan, mana yang lebih menguntungkan? Temukan jawabannya di sini karena akan dibahas bagaimana cara memilih emas dan kapan sebaiknya berinvestasi di instrumen keuangan.”
Kemudahan akses investasi saat ini membuat semakin banyak orang sadar pentingnya melek finansial. Namun, sering muncul perdebatan antara mereka yang lebih percaya emas sebagai aset aman dengan yang memilih instrumen keuangan seperti reksa dana, obligasi, atau saham.
Keduanya pada dasarnya memberikan peluang keuntungan namun dengan jenis risiko yang berbeda. Sayangnya, banyak orang cenderung hanya memilih satu jenis aset dan mengabaikan peluang dari instrumen investasi lainnya.
Sebelum memilih instrumen investasi, sangat penting untuk terlebih dahulu memahami beberapa faktor sebagai bahan pertimbangan. Dua hal utama yang wajib diperhatikan adalah profil risiko dan jangka waktu investasi.
Pertama, mengenai profil risiko yang wajib dipahami sebelum memilih instrumen investasi. Hal ini membantu memahami sejauh mana tingkat toleransi terhadap kemungkinan kerugian.
Sebagian orang memiliki profil risiko konservatif yang lebih nyaman dengan instrumen stabil seperti reksa dana pasar uang. Sebagian investor dengan profil risiko moderat biasanya cenderung memilih instrumen seperti emas dan obligasi
Ada pula yang memilih profil risiko agresif berani menghadapi fluktuasi naik turunnya reksa dana saham dan saham demi return tinggi.
Kedua, jangka waktu investasi. Tujuan jangka pendek biasanya membutuhkan instrumen yang likuid dan stabil. Sementara tujuan jangka panjang membutuhkan instrumen dengan potensi return yang lebih tinggi dan risiko lebih besar pula.
Tujuan investasi setiap orang berbeda ada yang fokus pada menjaga kekayaan ada juga yang mengutamakan pertumbuhan aset investasi yang dimiliki. Memahami tujuan investasi inilah yang akan menjadi dasar utama dari setiap keputusan memilih instrumen investasi.
Bagi mereka yang fokus menjaga kekayaan, instrumen dengan risiko rendah hingga menengah seperti emas atau obligasi bisa menjadi pilihan yang tepat. Instrumen investasi ini menjaga stabilitas dan memberikan rasa aman.
Sebaliknya, investor yang berfokus pada pertumbuhan aset umumnya lebih tertarik pada saham maupun reksa dana saham. Meskipun risikonya lebih tinggi, potensi keuntungan jangka panjang bisa membantu mempercepat pencapaian tujuannya.
Baca Juga: Pahami Apa Itu Investasi Saham dan Jenis-jenisnya
Emas menjadi aset pelindung nilai sejak ratusan tahun lalu. Saat kondisi ekonomi tidak menentu, harga emas cenderung naik karena dianggap sebagai aset aman yang tidak terlalu terpengaruh jika terdapat gejolak ekonomi (safe haven).
Hal ini menjadikannya instrumen emas relatif lebih stabil dibandingkan aset lain. Investasi ini cenderung menguntungkan dalam jangka panjang, meski tidak selalu memberikan hasil pada jangka pendek.
Kelebihan lainnya, emas memiliki likuiditas tinggi. Investor bisa menjual emas kapanpun dibutuhkan.
Potensi keuntungan emas bisa memberikan return yang besar jika kondisi ekonomi global sedang tidak stabil seperti perang geopolitik. Sebagian besar orang akan mengalihkan aset investasi yang berisiko tinggi menjadi ke aset investasi yang lebih aman.
Saat ini, pembelian emas bisa dilakukan baik dalam bentuk fisik maupun digital. Perbedaannya adalah jika Anda membeli emas fisik Anda memegang fisik emasnya sedangkan emas digital tidak.
Sebagai catatan, ketika Anda ingin investasi emas secara fisik Anda akan terkena biaya spread (perbedaan harga jual dan beli) yang lebih besar dibandingkan digital.
Saat ini, instrumen keuangan menawarkan alternatif investasi yang mudah dijangkau. Apalagi memiliki akses investasi melalui digital maka siapapun dapat memilih instrumen keuangan sebagai pilihannya.
Saat ini, instrumen keuangan yang tersedia antara lain reksa dana, obligasi, dan saham. Setiap instrumen investasi memiliki return dan risikonya masing-masing.
Jika dibandingkan dari kedua instrumen emas dan instrumen keuangan memiliki keunggulannya masing-masing.
Dalam investasi emas memiliki keunggulan dalam hal stabilitas dan menjaga nilai kekayaan. Sementara itu, instrumen keuangan seperti reksa dana, obligasi, maupun saham lebih menonjol dalam pertumbuhan nilai dan diversifikasi portofolio sesuai dengan profil risiko masing-masing investor.
Dari sisi kemudahan, berinvestasi emas relatif lebih praktis karena tidak memerlukan pemantauan perkembangan kenaikan dan penurunan harga emas setiap hari.
Hal ini berbeda dengan instrumen keuangan khususnya saham yang cenderung membutuhkan perhatian lebih intensif agar keputusan jual-beli bisa tepat waktu.
Namun, bukan berarti keduanya harus dipertentangkan. Justru kombinasi emas dan instrumen keuangan sering kali menjadi strategi yang baik.
Emas sebagai pelindung nilai saat ekonomi dunia mengalami kondisi yang tidak stabil sementara instrumen keuangan berfungsi sebagai diversifikasi jangka pendek, menengah dan panjang.
Berikut perbandingan sederhananya secara ringkas
Aspek | Emas | Instrumen Keuangan |
Fungsi utama | Jaga nilai (safe haven) | Tumbuhkan aset |
Risiko | Rendah, stabil | Variatif (rendah–tinggi) |
Return | Menengah, naik saat krisis | Bisa lebih tinggi (saham/reksa dana) |
Likuiditas | Mudah dijual kapan saja | Likuid tapi beda tiap instrumen |
Cocok untuk | Konservatif | Moderat–agresif |
Biaya | Admin, cetak, spread harga jual-beli, pajak | Tergantung instrumen, secara umum: admin, pajak, fee jasa |
Ketika Anda ingin berinvestasi baik emas dan instrumen keuangan, keduanya adalah keputusan yang baik karena Anda sudah dapat mengalokasikan pendapatan Anda untuk aset investasi yang diharapkan bertumbuh di masa depan.
Agar Anda dapat memahami potensi keuntungan diantara keduanya jenis instrumen, selanjutnya kita akan buat simulasi keuntungan untuk 2 jenis produk investasi tersebut.
Baca Juga: Ketahui Keuntungan dan Risiko Investasi Emas Batangan
Berinvestasi pada akhirnya adalah tentang bagaimana uang kita bisa tumbuh seiring berjalannya waktu, baik investasi emas ataupun instrumen keuangan. Supaya kita bisa melihat potensi kedua jenisnya kita akan membuat simulasi secara sederhana dengan 1 kali investasi.
Latar belakang: Anda adalah seorang karyawan swasta dengan gaji Rp8 Juta setiap bulan, pada tahun 2025 Anda mendapatkan achievement target sehingga Anda mendapatkan bonus 1x gaji. Dari bonus itu, Anda mau berinvestasi setengahnya yaitu Rp4 Juta.
Bonus tersebut Anda bagi sama rata antara investasi emas dan investasi instrumen keuangan, untuk instrumen keuangan Anda memilih reksa dana pendapatan tetap (RDPT).
Secara singkat reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana pendapatan tetap adalah instrumen yang mengalokasikan dananya paling sedikit 80% pada surat utang baik swasta maupun pemerintah sesuai dengan POJK No. 47/POJK.04/2015.
berdasarkan data 5 tahun terakhir*, nilai buyback (nilai kita menjual emas fisik) dari emas mengalami kenaikan sebesar 87% atau setara 13,3% per tahun. Hal ini disebabkan terdapat lonjakan harga emas dari Februari 2024-Agustus 2025 (saat tulisan ini dibuat).
Sedangkan berdasarkan secara data historis, investasi di RDPT dapat memberikan return 5-7% per tahun**. Return dari RDPT ini sangat variatif tergantung alokasi reksa dana, produk, manajer investasi dan faktor makro lainnya.
Catatan: ketika kita membuat simulasi kita melihat data historisnya, akan tetapi data historis tidak menjamin hasil di masa depan karena banyak faktor yang memengaruhinya.
pada simulasi ini, kita akan mengambil angka konservatif dimana estimasi return emas sebesar 10% per tahun dan RDPT 6%*** pertahun. Maka berikut tabel hasil investasi dari bonus Anda beberapa tahun kedepan.
*sumber simulasi buyback logammulia.com
**Berdasarkan performa historis reksa dana pendapatan tetap yang tersedia di OCTO Mobile
***Contoh reksa dana dengan rata-rata return 6% per tahun di OCTO Mobile : TRIM Dana Tetap 2 Kelas A
Deskripsi | Emas Digital | RDPT |
Dana awal | Rp2.000.000 | Rp2.000.000 |
Biaya (spread/fee) | Rp60.000 (3%) | Rp0 |
Dana diinvestasikan | Rp1.940.000 | Rp2.000.000 |
1 Tahun | Rp2.126.000 | Rp2.160.000 |
2 Tahun | Rp2.789.000 | Rp2.520.000 |
5 Tahun | Rp3.658.000 | Rp2.940.000 |
10 Tahun | Rp5.747.000 | Rp4.320.000 |
Walaupun emas memiliki spread antara harga jual-beli, berdasarkan historis emas bisa memberikan return yang lebih besar dibandingkan reksa dana pendapatan tetap. Akan tetapi karena jenis tujuan investasi yang berbeda Anda perlu mengalokasikan investasi di berbagai instrumen alias diversifikasi.
Catatan: Angka yang ditampilkan bukan merupakan angka akhir karena estimasi hanya berdasarkan data historis. pastikan mempelajari risiko dari kedua jenis instrumen.
Sekarang kita sudah memahami bagaimana kedua instrumen investasi ini dapat memberikan return yang menarik. Untuk Anda yang ingin langsung berinvestasi secara simpel tanpa harus aplikasi Anda bisa berinvestasi di ekosistem CIMB Niaga yaitu OCTO Mobile dan OCTO Clicks
Berinvestasi digital sekarang bukan aktivitas yang perlu banyak tahapan, Anda bisa investasi secara mudah dari CIMB Niaga. CIMB Niaga menawarkan fitur investasi dimana Anda dapat berinvestasi di emas digital, reksa dana, obligasi dalam satu ekosistem OCTO Mobile.
Berikut adalah tahapan berinvestasi di CIMB Niaga
Mau mulai investasi emas ataupun instrumen keuangan adalah keputusan yang tepat karena Anda sudah mempertimbangkan kebutuhan di masa depan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan segera memulainya, Anda bisa #GetWealthSoon jika tidak berinvestasi sama sekali.
Ada banyak jalan menuju roma, baik emas ataupun instrumen keuangan bisa bantu Anda capai impian keuanganmu. Yuk mulai investasi sekarang di CIMB Niaga.
Biaya spesial dan return lebih tinggi
Beragam pilihan produk dalam mata uang IDR, USD, dan EUR
Investasi dalam mata uang IDR & USD
Ambil Promo Spesial CIMB Niaga Sekarang Juga