www.cimbniaga.co.id production

Ketahui Pentingnya HPP adalah untuk Menentukan Harga Produksi

 

"HPP adalah harga yang perlu dihitung untuk memproduksi sebuah produk dan menjadi pedoman penilaian efisiensi proses produksi. Simak pembahasannya.”

HPP adalah singkatan untuk harga pokok penjualan, yaitu total biaya untuk produksi barang. Penghitungannya dapat membantu Anda menentukan harga jual produk.

Sebelum memahami HPP lebih jauh, Anda bisa mengenal beberapa cara memulai bisnis agar lebih berpotensi sukses.

Apa Itu HPP?

Dalam pengertiannya secara umum, HPP adalah total biaya langsung yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi barang yang akan dijual pada periode akuntansi tertentu.

HPP adalah Harga Pokok Penjualan yang juga dikenal sebagai Cost of Good Sold (COGS). Total biaya ini mencakup semua pengeluaran dalam produksi, seperti baku, tenaga kerja, dan biaya overhead produksi.

Penghitungan HPP adalah penting, pasalnya HPP dapat memengaruhi laba kotor yang penghitungannya dilakukan dengan mengurangi HPP dari pendapatan penjualan. HPP pun bervariasi berdasarkan jenis bisnisnya.

Manfaat Menentukan HPP

Dalam penentuan HPP, biaya produksi tentu perlu diklasifikasi dengan jelas. Karena itu, beberapa manfaat penentuan HPP adalah: 

  • Dasar Penetapan Harga Jual Produk

    Menentukan harga jual yang kompetitif tidak dapat dilakukan sembarangan. HPP merupakan acuan utama untuk mengetahui berapa biaya produksi sebenarnya yang dikeluarkan untuk setiap unit produk. 

    Dengan mengetahui HPP secara akurat, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang realistis, tidak merugikan, dan tetap bersaing di pasar.

  • Indikator Efisiensi Proses Produksi

    Efisiensi produksi sangat berkaitan dengan pengendalian biaya. HPP adalah alat analisis yang membantu manajemen menilai apakah biaya produksi yang dikeluarkan sudah optimal. 

    Jika HPP terlalu tinggi, maka perlu dilakukan evaluasi pada proses produksi, penggunaan bahan baku, atau efisiensi tenaga kerja.

  • Komponen Utama dalam Laporan Laba Rugi

    Dalam penyusunan laporan keuangan, terutama laporan laba rugi, HPP merupakan salah satu pos yang sangat menentukan besarnya laba bersih. 

    Kesalahan dalam menghitung HPP dapat berakibat pada laporan keuangan yang menyesatkan, sehingga keputusan manajerial bisa menjadi kurang tepat.

  • Dasar Penilaian Persediaan

    Penilaian terhadap persediaan akhir sangat bergantung pada nilai HPP. HPP adalah faktor yang menentukan berapa nilai persediaan yang tercatat di neraca perusahaan. Jika HPP dihitung secara akurat, maka nilai aset pun tercermin secara lebih tepat dan wajar.

  • Pedoman Pengambilan Keputusan Bisnis

    Setiap keputusan bisnis, baik yang berkaitan dengan produksi, distribusi, maupun ekspansi usaha, memerlukan data biaya yang valid. 

    HPP merupakan dasar penting dalam membuat proyeksi, analisis break-even, hingga evaluasi kinerja lini produk tertentu.

Baca Juga: Ingin Jadi Wirausahawan Sukses? Asah Kemampuan Berikut

Komponen dalam HPP

HPP adalah harga yang terdiri dari beberapa komponen. Berikut adalah penjelasannya:

  • Stok Awal

    Salah satu komponen HPP adalah stok awal, yaitu komponen utama untuk memperhitungkan persediaan barang pada awal periode produksi.

    Dalam HPP, komponen ini mencakup biaya bahan baku yang sudah ada dan siap digunakan dalam proses produksi.

  • Pembelian Stok

    Selanjutnya, HPP adalah komponen harga yang tujuannya untuk memastikan ketersediaan barang cukup untuk dijual ke pasar.

    Pengelolaan biaya pembelian yang efisien dapat memanfaatkan diskon atau mengembalikan barang yang tidak terpakai. Anda juga bisa mengoptimalkan biaya transportasi dalam proses pembelian.

  • Stok Akhir

    Berikutnya, komponen HPP adalah penggunaan data tentang persediaan barang di akhir periode demi penghitungan HPP dengan tepat. Cakupan penghitungannya adalah barang yang belum terjual.

    Tujuan dari komponen ini adalah memperhitungkan stok akhir yang membantu dalam menyesuaikan tingkat produksi serta merencanakan pembelian bahan baku untuk periode yang akan datang.

Baca Juga: Mulai Usaha Kecil Menengah, Butuh Modal Berapa?

Cara Menentukan HPP dan Simulasinya

Ada beberapa langkah untuk menentukan HPP, seperti menghitung biaya bahan baku, menghitung biaya produksi, hingga menghitung harga pokok penjualan tersebut. Berikut adalah contoh penghitungannya:

1. Menghitung Biaya Bahan Baku

Langkah pertama menentukan HPP adalah menghitung biaya bahan baku, yaitu stok yang belum terpakai dalam proses produksi. Cara menghitungnya menggunakan rumus

Biaya Bahan Baku Awal =

(HPP + Persediaan Bahan Baku Akhir) - Pembelian Persediaan Bahan Baku

Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan manufaktur memiliki data-data berikut untuk periode Mei 2025:

  • Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk bulan Mei = Rp150.000.000
  • Persediaan bahan baku akhir (per 31 Mei 2025) = Rp25.000.000
  • Pembelian persediaan bahan baku selama bulan Mei = Rp100.000.000

Penghitungan biaya bahan baku dengan menggunakan rumus tadi, hasil yang didapat adalah:

Biaya Bahan Baku Awal = (Rp150.000.000 + Rp25.000.000) - Rp100.000.000
Biaya Bahan Baku Awal = Rp175.000.000 - Rp100.000.000
Biaya Bahan Baku Awal = Rp75.000.000

2. Menghitung Total Biaya Produksi

Langkah selanjutnya adalah menentukan HPP adalah dengan menghitung biaya produksi yang mencakup biaya langsung dan tidak langsung untuk pembuatan produk. Cara menghitungnya menggunakan rumus berikut:

Total Biaya Produksi =

Bahan Baku + Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Perusahaan

Sebagai ilustrasi, inilah penghitungan biaya produksi sebuah perusahaan furnitur untuk periode Mei 2025 berdasarkan data-data berikut:

  • Biaya bahan baku yang digunakan:
    Persediaan awal bahan baku: Rp50.000.000
    Pembelian bahan baku selama periode Mei: Rp120.000.000
    Persediaan akhir bahan baku: Rp40.000.000

    Biaya Bahan Baku Awal =

    (HPP + Persediaan Bahan Baku Akhir) − Pembelian Persediaan Bahan Baku

    Total Biaya Bahan Baku = 50.000.000 + 120.000.000 – 40.000.000

    Maka, Total Biaya Bahan Baku: Rp130.000.000

  • Biaya tenaga kerja langsung:

    Upah tukang kayu + upah mandor produksi: Rp45.000.000

  • Biaya Overhead Pabrik:

    Jumlah total dari biaya overhead pabrik, seperti biaya listrik pabrik, biaya penyusutan mesin produksi, upah staf, asuransi pabrik, dan biaya pemeliharaan mesin adalah Rp22.000.000.

Dari data-data tersebut, penghitungan total biaya produksi dengan memakai rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Total Biaya Produksi = Rp130.000.000 + Rp45.000.000 + Rp22.000.000
Total Biaya Produksi = Rp197.000.000

3. Menentukan Harga Pokok Produksi

Langkah berikutnya dalam menentukan HPP adalah dengan menentukan harga pokok produksi untuk menetapkan harga jual produk dan untuk laporan laba rugi periodik. Rumusnya adalah:

Harga Pokok Produksi =

Total Biaya Produksi + Persediaan Barang dalam Produksi AwalPersediaan Barang dalam Produksi Akhir

Sebagai ilustrasi, data dari contoh sebelumnya didapatkan total biaya produksi sebesar Rp197.000.000. Data tambahan untuk menentukan harga pokok produksi adalah sebagai berikut:

  • Persediaan barang dalam proses (BDP) awal Mei 2025: Rp30.000.000
  • Persediaan barang dalam proses (BDP) akhir Mei 2025: Rp20.000.000

Penghitungan dengan menggunakan rumus harga pokok produksi tadi, hasil yang didapat sebagai berikut:

Harga Pokok Produksi = Rp197.000.000 + Rp30.000.000 – Rp20.000.000
Harga Pokok Produksi = Rp227.000.000 – Rp20.000.000
Harga Pokok Produksi = Rp207.000.000

4. Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Langkah terakhir adalah menghitung HPP adalah yang paling sederhana, yaitu dengan rumus:

HPP = Pembelian Bersih + Persediaan AwalPersediaan Akhir

Sebagai ilustrasi, sebuah toko elektronik ingin melakukan penghitungan HPP untuk kuartal pertama tahun 2025 (Januari-Maret) dengan data-data berikut:

  • Persediaan awal barang dagang (1 Januari 2025): Rp100.000.000
  • Pembelian barang dagang bruto Kuartal I: Rp500.000.000
  • Retur pembelian: Rp15.000.000
  • Potongan pembelian: Rp5.000.000
  • Beban angkut pembelian (biaya pengiriman barang): Rp10.000.000
  • Persediaan akhir barang dagang (per 31 Maret 2025): Rp120.000.000

Hal yang perlu dilakukan adalah menghitung pembelian bersih terlebih dahulu, yaitu menggunakan rumus 

Pembelian Bersih =

Pembelian Bruto - Retur PembelianPotongan Pembelian + Beban Angkut Pembelian

Pembelian Bersih = Rp500.000.000 - Rp15.000.000 - Rp5.000.000 + Rp10.000.000

Pembelian Bersih = Rp480.000.000 + Rp10.000.000

Pembelian Bersih = Rp490.000.000


Selanjutnya, penghitungan HPP adalah sebagai berikut:

HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal - Persediaan Akhir

HPP = Rp490.000.000 + Rp100.000.000 - Rp120.000.000

HPP = Rp590.000.000 - Rp120.000.000

HPP = Rp470.000.000


Baca Juga:
Begini Peluang Bisnis Frozen Food Hingga Tips Memulainya

Buat Keputusan Akurat Bersama CIMB Niaga

Memahami definisi, manfaat, hingga cara menghitung HPP adalah cara terbaik bagi perusahaan untuk membuat keputusan dengan akurat.

Agar bisnis lebih lancar, Anda bisa memanfaatkan fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) yang fleksibel untuk kebutuhan operasional usaha harian Anda.

Pinjaman Rekening Koran (PRK) dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan modal kerja atau usaha secara umum, termasuk mengatur cashflow, hingga memudahkan Anda menatausahakan transaksi harian.

Nilai pembiayaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu maksimum 12 bulan dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan Anda.

Produk Terkait

Pinjaman Rekening Koran (PRK)

Melancarkan bisnis Anda dengan fasilitas pinjaman yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan operasional usaha harian yang bersifat fluktuatif dan berfrekuensi tinggi. Fasilitas disediakan di dalam rekening giro Anda, dapat ditarik dan dilunasi (sebagian maupun seluruhnya) setiap saat sesuai kebutuhan.

Pinjaman Tetap (PT)

Fasilitas yang tepat untuk memenuhi kebutuhan modal kerja jangka pendek Anda yang bersifat permanen. Penarikan fasilitas dapat sekaligus maupun bertahap, dengan pembayaran yang fleksibel dan disesuaikan dengan nature of business Anda.

Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) Jangka Pendek

Jika kebutuhan modal kerja Anda bersifat khusus dan temporer, yang tidak bisa diakomodir dengan fitur dari PRK dan PT, maka fasilitas ini tepat untuk Anda. Fasilitas yang fleksibel, dengan struktur fasilitas yang bersifat spesifik untuk menyesuaikan dengan kebutuhan modal kerja bisnis Anda.

Pembiayaan Investasi

Merupakan fasilitas pembiayaan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang, baik untuk investasi baru maupun untuk ekspansi bisnis Anda. Fasilitas ini untuk Anda yang berencana untuk melakukan rehabilitasi, modernisasi aset, perluasan usaha, relokasi tempat usaha, maupun pendirian proyek baru dimana sumber pembayaran dapat berasal dari hasil usaha Anda dan/atau dari aset yang dibiayai.