www.cimbniaga.co.id production
ID EN

Frugal Living vs Lifestyle Inflation: Mana Lebih Untung?

 

“Ketika pendapatan meningkat, Anda punya dua opsi untuk menerapkan frugal living atau lifestyle inflation. Temukan cara untuk tidak boros saat semakin banyak dana yang Anda miliki untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.”

Salah satu gaya hidup yang kini semakin populer di kalangan generasi muda adalah frugal living. Bukan sekadar ikut-ikutan, melainkan karena meningkatnya kesadaran akan pentingnya literasi keuangan untuk membangun kestabilan finansial di masa depan. 

Di sisi lain, ancaman inflasi menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Harga kebutuhan sehari-hari terus meningkat, sehingga penting mengetahui cara mengelola keuangan agar daya beli tetap terjaga dan tujuan keuangan bisa tercapai.

Frugal Living Vs Lifestyle Inflation? Pahami Dulu Kondisi Keuangan Anda

Dalam perjalanan hidup banyak orang sering dihadapkan pada dilema kondisi finansial. Menahan diri untuk frugal living atau meningkatkan gaya hidup seiring dengan naiknya penghasilan. 

Terlihat sepele namun pilihan tersebut cukup berat dikarenakan tidak semua orang bisa merasakan kondisi keuangan yang sama. 

Bagi sebagian orang ketika pendapatan bertambah maka godaan baru akan meningkat ini disebut lifestyle inflation. Seperti membeli barang baru, makan di tempat mewah, menonton konser, atau lebih sering liburan. 

Sebagian orang lagi tidak melakukan perubahan apapun dalam hidupnya karena tetap menerapkan frugal living. Gaya hidup hemat tanpa perlu memaksakan kondisi finansial. 

Seperti menekan biaya konsumsi yang tidak perlu dan mengalokasikan lebih banyak untuk tabungan atau investasi. Perbedaan pilihan ini bisa sangat berpengaruh terhadap kestabilan keuangan jangka panjang kedepan.

Perbandingan Frugal Living Vs Lifestyle Inflation

Frugal living banyak dipersepsikan sebagai kehidupan yang pelit namun tidaklah benar. Melainkan cerdas dalam mengatur uang sehingga lebih berhati-hati dalam mengatur keluar masuk uang. 

Biasanya lebih memprioritaskan kebutuhan jangka panjang seperti dana darurat, investasi, atau pendidikan. Sehingga daripada uang dihabiskan untuk hal yang tidak jelas ada baiknya diatur agar sesuai dengan tujuan.

Di sisi lain, lifestyle inflation sering dianggap sebagai sebuah jebakan gaya hidup. Banyak yang melihat ini menjadi sebuah kondisi perubahan gaya hidup ke arah lebih boros.

Misal, perubahan kendaraan dari motor ke mobil, dari kos sederhana ke apartemen atau dari makan harian biasa ke restoran fancy

Sebagian orang akan lebih menikmati kepuasan jangka pendek tetapi melupakan persiapan tujuan keuangan jangka panjang seperti menabung atau investasi.

Baca Juga: Pahami Jenis-Jenis Investasi Agar Anda Tidak Terjebak 

Apakah Lifestyle Inflation Selalu Buruk?

Dalam beberapa hal lifestyle inflation tidak selalu buruk karena meningkatkan kualitas hidup memang penting. 

Misalnya, pindah ke lingkungan yang lebih baik demi keamanan keluarga atau membeli kendaraan yang lebih layak demi efisiensi waktu dan dinikmati oleh keluarga. Keduanya, dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup agar lebih baik.

Di sisi lain, frugal living dapat membantu untuk menyiapkan finansial untuk mencapai tujuan masing-masing pribadi ataupun keluarga. Hidup sederhana bukan berarti menolak kenyamanan melainkan menempatkan prioritas pada kestabilan masa depan. 

Kuncinya ada pada keseimbangan menikmati hasil kerja keras tanpa mengorbankan tujuan finansial jangka panjang.

Cara untuk Bisa Frugal Living dan Solusi dari Lifestyle Inflation

Banyak yang mengira bahwa frugal living dilakukan dengan ribet dan kaku. Padahal ada cara mudah yang bisa dilakukan dengan langkah pertama yaitu membuat anggaran yang jelas dan rinci. 

Gunakan metode sederhana seperti 50/30/20 rule. Pembagiannya dari total gaji bulanan yang sebagian 50% untuk kebutuhan hidup, 30% untuk keinginan dan 20% untuk tabungan dan investasi. Dengan mengikuti metode sederhana ini akan membuat lebih rapi dalam mengelola keuangan.

Metode tersebut tidak akan jalan jika tidak diikuti serta kedisiplinan yang tinggi dan kerjasama sekeluarga. Semakin kerjasama erat maka tujuan dari frugal living dapat tercapai.

Sementara itu, bagi yang sudah terjebak dalam lifestyle inflation solusinya adalah cek kondisi keuangan. 

Mulailah dengan menghitung semua pengeluaran. Lalu kurangi pengeluaran yang tidak berguna secara bertahap serta menurunkan standar gaya hidup yang berlebihan. 

Pastikan sungguh-sungguh dan disiplin untuk merubah gaya hidup yang lebih baik. Sesekali menikmati hasil kerja tidak ada masalah namun yang jadi masalah sering diluar batas kemampuan.

Baca Juga: Apa Itu Self Healing? Ini Manfaat dan Cara Melakukannya

Simulasi Frugal Living vs Lifestyle Inflation

Agar dapat lebih paham dengan konteks perbedaan antara frugal living dan lifestyle inflation, kita akan membahas dalam simulasi perbedaan sikap seorang karyawan swasta dalam menanggapi kenaikan jabatan dan peningkatan bonus.

Semisal, Anda adalah seorang karyawan swasta yang baru saja mendapatkan promosi menjadi posisi manager. Sebelum promosi, gaji Anda sebesar Rp12 Juta sebulan dan mendapatkan bonus tahunan 2 kali gaji dan THR sebesar 1 kali gaji. Dalam 1 tahun Anda sebelumnya mendapatkan 12 x 15 = Rp180 Juta.

Dengan menggunakan prinsip, 50/30/20 berikut adalah alokasi budget Anda sebelum naik gaji.

Kategori Alokasi (Rp) Persentase Jenis
Housing & utilitas 3.000.000 25% Kebutuhan
Makan & belanja 2.500.000 21% Kebutuhan
Transportasi 500.000 4% Kebutuhan
Lifestyle 2.000.000 17% Lifestyle
Travel/liburan 1.600.000 13% Lifestyle
Tabungan & Investasi 2.400.000 20% Aset masa depan
Total 12.000.000 100%  

Setelah Anda mendapatkan promosi, gaji dan bonus Anda menjadi Rp15 juta sebulan, sehingga dalam satu tahun Anda akan mendapatkan Rp225 Juta (naik 25%). Kenaikan 25% ini bisa menjadi tantangan jika Anda tidak dapat mengelolanya dengan optimal.

Berikut adalah simulasi ketika Anda mengelola dengan prinsip frugal living vs lifestyle inflation

Kategori Awal Frugal Living Kenaikan Lifestyle Inflation Kenaikan
Housing & utilitas Rp3.000.000 Rp3.000.000 Rp0 Rp3.250.000 Rp250.000
Makan & belanja Rp2.500.000 Rp2.500.000 Rp0 Rp3.750.000 Rp1.250.000
Transportasi Rp500.000 Rp500.000 Rp0 Rp500.000 Rp0
Lifestyle (hiburan, shopping, hobi) Rp2.000.000 Rp2.000.000 Rp0 Rp3.000.000 Rp1.000.000
Travel/liburan Rp1.600.000 Rp1.600.000 Rp0 Rp2.100.000 Rp500.000
Tabungan & Investasi Rp2.400.000 Rp5.400.000 Rp3.000.000 Rp2.400.000 Rp0
Total Rp12.000.000 Rp15.000.000 Rp3.000.000 Rp15.000.000 Rp3.000.000

Dari tabel diatas kita dapat bisa melihat bahwa ketika Anda dapat mempertahankan pengeluaran seperti sebelumnya dan mengalokasikan kenaikan gaji untuk kebutuhan di masa depan dengan alokasi gaji di investasi.

Jika Anda melakukan penyesuaian pengeluaran karena pendapatan meningkat itu sah-sah saja asalkan setiap pengeluranmu memiliki alasan yang jelas untuk ditingkatkan, seperti peningkatan keamanan, kenyamanan dan tidak membuat Anda stress karena budget yang terlalu ketat. 

Jika ingin seimbang antara penyesuaian pengeluaran dan investasi, Anda dapat menggunakan alokasi sebagai berikut.

Kategori Awal Seimbang Kenaikan
Housing & utilitas 3.000.000 3.300.000 300.000
Makan & belanja 2.500.000 2.800.000 300.000
Transportasi 500.000 500.000 0
Lifestyle 2.000.000 2.300.000 300.000
Travel/liburan 1.600.000 1.700.000 100.000
Tabungan & Investasi 2.400.000 4.400.000 2.000.000
Total 12.000.000 15.000.000 3.000.000

Anda masih bisa menikmati hasil kerja kerasmu dan juga tetap mengalokasikan mayoritas tambahan pendapatan untuk kebutuhan di masa depan.

Dalam frugal living selain alokasi, hal yang paling penting adalah konsistensi. Investasi pengeluaran dan juga investasi setiap bulannya. Jika Anda investasi hanya berdasarkan mood atau sisa pengeluaran, Anda akan kesulitan mencapai tujuan keuanganmu.

Sekarang Anda bisa konsisten investasi setiap bulannya dengan fitur investasi otomatis. Fitur ini akan menginvestasikan dana Anda secara langsung, salah satu aplikasi yang memiliki fitur ini adalah OCTO Mobile dari CIMB Niaga.

Fitur investasi otomatis di OCTO Mobile, CRISP, dapat membantu Anda frugal dengan cara investasi rutin secara otomatis. Anda bisa atur agar Anda berinvestasi setiap bulan di reksa dana yang Anda pilih, mulai dari reksa dana pasar uang hingga reksa dana saham

Investasi Otomatis dengan CRISP di OCTO Mobile

Berikut adalah tahapan untuk berinvestasi secara otomatis 

  1. Buka aplikasi OCTO Mobile melalui smartphone.
  2. Dari beranda, pilih menu Investasi.
  3. Akses bagian Reksa Dana / Mutual Fund.
  4. Tentukan produk reksa dana sesuai tujuanmu—tersedia Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, atau Saham.
  5. Pelajari informasi produk seperti riwayat kinerja, siapa manajer investasinya, serta status syariahnya.
  6. Klik tombol Beli / Buy untuk memulai transaksi.
  7. Jika ingin investasi rutin, pilih opsi CRISP (CIMB Regular Investment Saving Plan) untuk berinvestasi otomatis setiap bulan.
    1. Tentukan tanggal investasi bulanan.
    2. Pilih tenor investasi otomatis, mulai dari 12 hingga 120 bulan.
  8. Masukkan jumlah investasi yang ingin ditanamkan, lalu tekan Lanjut / Continue.
  9. Jika tersedia, manfaatkan promo atau penawaran khusus.
  10. Baca dan setujui dokumen resmi, seperti prospektus, fund fact sheet, dan syarat & ketentuan.
  11. Lakukan konfirmasi pembelian dan masukkan PIN OCTO Mobile.
  12. Transaksi akan diproses oleh manajer investasi, biasanya selesai dalam maksimal 7 hari kerja.
  13. Setelah berhasil, cek portofolio reksa dana (termasuk yang berbasis Syariah) di menu My Account.

Dengan fitur CRISP di OCTO Mobile ini, Anda bebas khawatir lagi untuk investasi setiap bulan karena sudah dibuat otomatis. Sekarang Anda bisa fokus untuk mengelola pengeluaran non-investasi agar hidup Anda bisa tetap frugal dan mencapai #GetWealthSoon.

Yuk mulai otomatiskan investasi reksa dana Anda di OCTO Mobile secara otomatis dengan fitur CRIPS dari CIMB Niaga.


Produk Terkait

Obligasi

Biaya spesial dan return lebih tinggi

Get Wealth Soon

Reksa Dana

Beragam pilihan produk dalam mata uang IDR, USD, dan EUR

Bond Linked Investment

Investasi dalam mata uang IDR & USD