www.cimbniaga.co.id production

Catat, Ini Kelebihan dan Kekurangan Startup

 

“Istilah bisnis start-up mungkin sudah familiar di telinga Anda. Pastikan Anda memahami seperti apa peluangnya di Indonesia berikut ini sebelum Anda memutuskan untuk menekuni bisnis ini.”

Di Indonesia, jenis bisnis start-up atau perusahaan rintisan sudah mulai banyak bermunculan dan berkembang sangat pesat. Anda bisa dengan mudah menemukan perusahaan rintisan di berbagai sektor. 

Jika Anda salah satu pelaku bisnis yang sedang mengembangkan perusahaan rintisan, ada baiknya mengetahui karakteristik, peluang, dan tips mengembangkan jenis bisnis ini agar terus berkembang hingga jangka panjang.

Pastikan juga bisnis Anda telah memiliki layanan pembayaran yang memudahkan transaksi keuangan. Sebagai pilihannya, Anda bisa memanfaatkan BizChannel@CIMB dan Virtual Account CIMB Niaga.

Apa itu Start-up?

Kata start-up sebenarnya serapan dari bahasa Inggris yang merujuk pada suatu bisnis atau perusahaan rintisan. Dalam hal ini, perusahaan rintisan merupakan perusahaan yang baru beroperasi dan masih berada dalam fase pengembangan untuk terus mengembangkan produk dan menemukan target pasar yang tepat.

Pengertian mengenai perusahaan start-up juga dijelaskan oleh Neil Blumenthal, yang merupakan salah satu pendiri dan CEO Warby Parker, sebuah perusahaan rintisan yang berfokus pada penjualan kacamata online di New York.

Neil mendefinisikan start-up sebagai perusahaan rintisan yang dirancang untuk memecahkan masalah sehingga bisa menghasilkan produk atau layanan sebagai solusi bagi banyak orang.

Namun, saat ini istilah start-up sering kali dikaitkan dengan perusahaan rintisan yang fokusnya pada bisnis berbasis teknologi. Hal tersebut dikarenakan banyak perusahaan start-up yang mengembangkan bisnisnya dengan bantuan teknologi masa kini. 

Selain itu, istilah perusahaan rintisan juga mulai populer secara nasional maupun internasional pada fenomena ‘bubble dot-com’. Fenomena ini merupakan masa ketika banyak perusahaan ‘dot-com’ yang didirikan acara bersamaan pada periode tahun 1998 hingga 2000. 

Pada masa tersebut, banyak perusahaan yang gencar membuka website untuk mengembangkan model bisnisnya. Dengan begitu, semakin banyak orang yang mengenal internet sebagai media untuk memulai dan mengembangkan sebuah perusahaan rintisan.

Baca juga: Mengenal Application Programming Interface (API) dalam Bisnis

Karakteristik Perusahaan Start-Up

Sebuah perusahaan bisa dikatakan sebagai start-up jika memiliki tiga faktor penting, di antaranya pendiri atau founder, investor atau pemilik dana, dan produk atau layanannya.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah karakteristik perusahaan start-up yang perlu Anda ketahui:

  1. Usia perusahaan kurang dari 3 tahun
  2. Perusahaan masih dalam tahap perkembangan 
  3. Produk dan jasa yang ditawarkan ke pasar berpotensi berubah-ubah
  4. Memiliki pegawai yang jumlahnya tidak lebih dari 20 orang
  5. Modal yang digunakan tergantung pada pengembangan bisnis
  6. Pendapatan maksimal perusahaan tidak lebih dari Rp 140 juta per tahun, atau pendapatan bulannya maksimal Rp 11,5 juta. Jika harian, pendapatannya sekitar Rp 380 ribu
  7. Umumnya berfokus pada perkembangan bisnis yang cepat
  8. Mengandalkan lebih banyak teknologi informasi dan elektronik
  9. Model bisnis yang adaptif.

Karakteristik-karakteristik tersebut membuat perusahaan startup memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang sukses. 

Kategori Perusahaan Start-up

Dalam lingkup start-up, sebuah perusahaan bisa dinilai berkembang jika dilihat dari tiga kategori, yaitu kategori unicorn, decacorn, dan hectacorn.

Menurut Kominfo, perusahaan rintisan yang masuk ke dalam kategori unicorn merupakan perusahaan yang memiliki nilai korporasi lebih dari 1 miliar dollar AS atau setara Rp14 triliun (jika mengacu pada kurs Rp14.000).

Perusahaan rintisan yang masuk kategori decacorn merupakan perusahaan rintisan dengan valuasi mencapai 10 miliar dollar AS. Sedangkan, kategori hectacorn mengacu pada perusahaan rintisan kelas besar dengan valuasi Rp100 miliar dollar AS. 

Jenis-jenis Perusahaan Start-up

Perusahaan rintisan biasanya bergerak di bidang teknologi dan informasi, namun ada juga yang bergerak di bidang lain. Berikut ini berbagai jenis start-up yang berkembang di Indonesia:

  • Scalable start-up

    Bisnis ini memiliki potensi untuk tumbuh besar dan menjangkau pasar global. Perusahaan ini termasuk kategori hectocorn ini biasanya berbasis teknologi dan didukung oleh investor. Contohnya adalah search engine company dan social media company.

  • Small business start-up

    Perusahaan ini didirikan oleh orang-orang biasa dan didanai sendiri. Perusahaan rintisan ini termasuk kategori unicorn yang memiliki target pasar spesifik dan fokus pada layanan atau produk yang berkualitas.Contohnya adalah toko kelontong, penata rambut, dan agen perjalanan.

  • Lifestyle start-up

    Perusahaan yang didirikan oleh orang-orang yang ingin mengejar passion. Biasanya perusahaan yang termasuk kategori unicorn ini berfokus pada produk atau layanan yang dapat membantu orang-orang untuk menjalani gaya hidup yang mereka inginkan. Contohnya adalah toko pakaian online.

  • Buyable start-up

    Perusahaan rintisan ini termasuk dalam kategori decacorn yang dirancang untuk dijual ke perusahaan yang lebih besar, biasanya perusahaan berbasis teknologi dan memiliki potensi untuk berkembang pesat. Contohnya adalah perusahaan e-commerce dan penyedia transportasi online.

  • Corporate start-up

    Perusahaan rintisan yang termasuk kategori unicorn ini bertujuan untuk mengembangkan produk atau layanan baru yang dapat membantu perusahaan tetap kompetitif. Contohnya adalah perusahaan e-commerce.

  • Social start-up

    Jenis perusahaan rintisan yang termasuk kategori unicorn ini bertujuan untuk memecahkan masalah sosial. Contohnya adalah organisasi amal, nirlaba, dan perusahaan yang berfokus pada isu-isu lingkungan.

Itulah enam jenis perusahaan rintisan yang memiliki karakteristik dan target pasarnya masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mempelajari kelebihan dan kekurangannya sebelum terjun ke bisnis ini.

Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Start-Up

Start-up menawarkan potensi keuntungan yang besar, namun juga memiliki tantangan yang tidak mudah. Sebelum memutuskan untuk terjun ke perusahaan rintisan, ada baiknya untuk memahami kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu.

Kelebihan bisnis start-up

Berikut ini ada beberapa kelebihan bisnis perusahaan rintisan yang perlu Anda pertimbangkan:

  • Potensi keuntungan yang besar

    Perusahaan rintisan yang sukses dapat menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Sebab, perusahaan rintisan umumnya tergolong sebagai bisnis yang inovatif dan menawarkan solusi baru bagi masyarakat.

  • Pangsa pasar yang luas

    Bisnis yang dijalankan oleh perusahaan start-up umumnya dapat menjangkau pangsa pasar yang luas di dalam negeri dan luar negeri. Hal ini didukung oleh perkembangan teknologi internet yang memungkinkan bisnis ini untuk menjangkau konsumen di seluruh dunia.

  • Proses pertumbuhan yang cepat

    Perusahaan rintisan umumnya tumbuh dengan cepat, karena selalu berinovasi dan mengembangkan produk atau layanannya. Dengan begitu, bisnis yang dijalankan perusahaan rintisan memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai kesuksesan.

  • Lingkungan kerja yang dinamis

    Lingkungan kerja juga merupakan salah satu kelebihan perusahaan rintisan Perusahaan ini umumnya memiliki lingkungan kerja yang dinamis dan inovatif.

Secara keseluruhan, perusahaan rintisan dapat menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan bagi Anda. Namun, Anda perlu memiliki strategi yang tepat untuk mencapai kesuksesan bisnis.

Kekurangan bisnis start-up

Selain kelebihan, perusahaan rintisan juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut ini beberapa diantaranya:

  • Risiko yang tinggi

    Perusahaan rintisan memiliki risiko yang tinggi karena masih dalam tahap pengembangan. Dengan kata lain, perusahaan ini rentan mengalami kegagalan jika tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar atau menghadapi persaingan.

    Sebelum mulai mengembangkan perusahaan rintisan, Anda perlu melakukan riset pasar yang mendalam. Dengan begitu, Anda bisa lebih memahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen agar nantinya dapat menawarkan produk atau layanan yang tepat.

  • Kompetisi yang ketat

    Kekurangan perusahaan rintisan lainnya yaitu kesulitan dalam menghadapi persaingan yang ketat dari bisnis yang sejenis. Apalagi bisnis start-up saat ini semakin banyak diminati oleh para wirausahawan muda.

    Maka dari itu, Anda perlu memiliki strategi yang tepat dengan menunjukkan keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Dengan begitu, perusahaan Anda akan bisa bertahan di tengah persaingan yang ketat.

  • Sulit mencari sumber pendanaan

    Salah satu kekurangan perusahaan rintisan adalah kesulitan mencari sumber pendanaan. Bisnis ini biasanya membutuhkan pendanaan yang besar untuk mengembangkan produk atau layanannya.

    Pendanaan tersebut dapat diperoleh dari investor, baik investor individu maupun investor institusional. Namun, tidak semua perusahaan rintisan dapat memperoleh pendanaan yang dibutuhkan.

    Anda perlu menyusun rencana bisnis yang matang agar bisa membantu investor memahami tujuan dan potensi keuntungan bisnis Anda. 

Dengan memahami kelebihan dan kekurangan bisnis start-up dan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan bisnis Anda.

Peluang Bisnis Start-Up

Saat ini peluang bisnis start-up dalam negeri memang cukup menjanjikan. Indonesia sendiri merupakan salah satu dari 10 negara dengan jumlah perusahaan start-up terbanyak di dunia hingga tahun 2022.

Hal ini dibuktikan dengan data dari StartupRanking yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 2.449 perusahaan rintisan dan menduduki posisi keenam terbanyak di dunia.

Meskipun perusahaan rintisan identik dengan teknologi, namun sebenarnya peluang bisnis ini tidak terbatas pada perusahaan-perusahaan yang hi-tech. Banyak pula ide bisnis yang bisa dikembangkan menjadi perusahaan rintisan, termasuk UMKM. 

Melihat peluang yang cukup besar tersebut, tidak ada salahnya bagi Anda untuk mengembangkan perusahaan rintisan dengan karakteristik yang jelas dan inovasi yang menarik agar bisa menggaet pasar yang tepat.

Baca juga: Apa Itu Brand Awareness? Ini Cara Membangunnya dari Awal

Tips Mengembangkan Perusahaan Start-Up

Seperti yang telah dijelaskan, perusahaan start-up memiliki peluang yang cukup besar dan Anda pun bisa mengembangkannya dengan baik. Pada kenyataannya, tidak semua perusahaan start-up bisa mempunyai hasil akhir yang memuaskan. 

Banyak kendala dan masalah yang mungkin muncul dan bisa menyebabkan pelaku bisnis berhenti di tengah jalan. Anda tentunya tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan? 

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan bisnis start-up , di antaranya: 

  1. Membuat model bisnis yang jelas
  2. Model bisnis merupakan salah satu elemen terpenting yang menentukan kesuksesan start-up. Dengan memiliki model bisnis yang jelas, Anda bisa mengidentifikasi target pasar yang tepat, aliran produksi, penentuan produk dan layanan, analisis kompetitor, hingga anggaran yang dibutuhkan.

    Oleh karena itu, model bisnis yang jelas dan rinci bisa menghasilkan keuntungan yang menjanjikan bagi perusahaan Anda. 

  3. Fokus
  4. Saat mengembangkan perusahaan start-up, banyak kendala dan masalah yang akan Anda hadapi. Di kondisi seperti ini, terkadang banyak pelaku bisnis yang goyah dan berpikir untuk menjalankan bisnis baru.

    Hal tersebut sebaiknya Anda hindari agar bisnis start-up yang dikembangkan terus berjalan. Itulah sebabnya, penting bagi Anda untuk tetap fokus dan konsisten bila menghadapi kendala dan masalah di depan mata. 

  5. Terus berinovasi
  6. Inovasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh para pelaku bisnis. Pasalnya, saat ini sudah banyak perusahaan start-up yang bersaing di pasaran. 

    Dengan terus berinovasi, Anda pun bisa terus mengembangkan bisnis ini. Pastikan Anda melihat tren terkini dan memiliki jadwal yang jelas untuk menciptakan produk atau layanan baru untuk bisa terus bersaing. 

  7. Memperluas networking 
  8. Mengembangkan sebuah bisnis artinya Anda juga harus siap menjaga hubungan baik atau networking dengan banyak pihak, mulai dari karyawan, pelanggan, supplier, kompetitor, dan pihak lainnya. Dengan hubungan yang baik, kredibilitas bisnis pun akan lebih baik pula, sehingga mereka akan lebih percaya kepada bisnis Anda. 

  9. Menentukan strategi pemasaran yang tepat
  10. Tak sedikit perusahaan rintisan yang mengeluarkan anggaran berlebih tanpa adanya strategi pemasaran yang tepat dan matang. Hal tersebut justru menyebabkan anggaran pemasaran jadi membengkak tetapi tidak mendapatkan hasil yang sepadan.

    Jika Anda ingin melakukan strategi promosi, cobalah buat strategi yang tepat dan matang, tentunya sesuai juga dengan karakteristik target pasar dari bisnis Anda. 

  11. Manajemen keuangan
  12. Keberhasilan sebuah perusahaan rintisan juga ditentukan dari manajemen keuangan sebuah perusahaan. Pastikan untuk selalu memisahkan dana untuk pengembangan bisnis dan dana untuk kebutuhan lain. Dengan begitu, Anda bisa mengatur keuangan dengan lebih baik dan efisien.

Itulah beberapa informasi penting terkait model bisnis start-up. Untuk kemudahan pengembangan perusahaan start-up yang Anda jalani, CIMB Niaga menawarkan produk business banking yang memudahkan Anda untuk mengatur operasional bisnis dengan lebih mudah dan nyaman. 

Produk yang bisa Anda manfaatkan yaitu BizChannel@CIMB dan Virtual Account. BizChannel@CIMB hadir untuk memudahkan Anda dalam bertransaksi bisnis digital dengan lebih aman. Sebab, layanan ini dilengkapi dengan sistem keamanan berlapis untuk menjaga kerahasiaan data transaksi Anda dalam bisnis digital

BizChannel@CIMB juga fleksibel untuk memenuhi kebutuhan proses approval transaksi yang beragam, mekanisme yang sederhana untuk mengunduh dan menyimpan data transaksi dalam format text file atau CSV untuk membantu proses rekonsiliasi Anda, serta berbagai kemudahan serta fleksibilitas untuk akses yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda yang spesifik. 

Selain BizChannel@CIMB, Anda juga bisa menggunakan Virtual Account CIMB Niaga. Virtual Account merupakan akun pembayaran yang dibuat khusus untuk keperluan transaksi digital secara otomatis dan real time serta langsung terkoneksi dengan rekening perusahaan Anda. Temukan info layanan business banking CIMB Niaga secara lengkap di sini.