www.cimbniaga.co.id production

Trading Saham: Pahami Pengertian dan Risikonya

 

Trading Saham jadi istilah yang familiar belakangan ini. Tak hanya jadi kata yang semakin populer, makin banyak pula orang yang mengajak teman hingga kerabatnya untuk ikut melakukan trading saham.

Meski begitu, tak banyak orang yang sudah memahami apa sebenarnya pengertian trading saham hingga seperti apa risiko yang bisa muncul dari aktivitas ini.

Adapun, saham merupakan instrumen pasar keuangan, atau tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha pada suatu perusahaan, Sementara trading merupakan proses transaksi dalam jangka pendek di pasar finansial.

Dengan begitu, Trading saham merupakan salah satu kegiatan jual beli saham dalam jangka pendek dengan tujuan mendapatkan keuntungan maksimal. Tak hanya investor yang sudah berpengalaman, Anda yang merupakan seorang pemula pun bisa melakukan trading saham.

Namun, sebelum memulai trading saham, yang penting dipelajari saat melakukan trading saham adalah analisis teknikal. Bagi pemula yang ingin melakukan trading saham ini, ada juga berbagai aplikasi yang bisa dimanfaatkan.

Analisis teknikal merupakan salah satu teknik analisis yang digunakan untuk mengamati pola-pola seperti data pasar, harga saham dan volume transaksi saham. Teknik ini digunakan untuk untuk menganalisis harga berdasarkan data masa lalu, di mana data itu akan digunakan analis untuk melihat suatu trend atau pola harga yang terjadi. Analisa teknikal ini biasanya digunakan untuk investasi atau trading saham jangka pendek.

Sebelum mulai melakukan trading saham, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Pertama, Anda perlu mengetahui seperti apa profil risiko Anda. Ini untuk mengetahui seberapa besar toleransi Anda terhadap risiko yang mungkin terjadi.

Selain itu, Anda juga harus melihat periode trading saham. Ini menjadi pertimbangan dalam menentukan saham yang akan dibeli. Selanjutnya, penentuan sekuritas, mengingat setiap aksi jual beli saham, Anda akan dikenakan biaya broker.

Meski bisa memberikan keuntungan yang maksimal, kegiatan trading saham ini tak lepas dari risiko. Ingat, dengan keuntungan tinggi yang didapatkan, Risiko yang didapatkan trading saham ini pun tinggi.

Risiko yang tinggi ini disebabkan trader yang biasanya memilih saham kelas tiga atau saham yang baru melantai di bursa. Saham-saham ini dipilih karena harganya yang cenderung lebih murah dari saham blue chip, tetapi berpotensi mengalami fluktuasi yang tinggi. Namun, harga yang tinggi ini juga akan bergantung pada sentimen pasar. Lantas, apa perbedaan investasi dan trading saham? 

Baca Juga: 5 Perbedaan Binary Option dan Trading Forex

Perbedaan Investasi dan Trading Saham

Meski terlihat sama, tetapi trading saham dan investasi saham adalah instrumen investasi yang berbeda. Bila trading saham merupakan kegiatan jual beli saham dalam jangka pendek dengan tujuan mendapatkan keuntungan maksimal, investasi saham merupakan aktivitas menanam modal ke perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan saham tersebut diperjualbelikan. 

Bila dalam trading saham Anda lebih aktif lantaran menganalisa pasar dan memutuskan waktu dan harga terbaik untuk transaksi saham. Di investasi saham, Anda lebih pasif karena Anda hanya berinvestasi dimana Anda tak menjalankan usaha tersebut secara langsung tetapi menginvestasikan dana, dan perusahaan bersangkutan yang mengelolanya.

Tak hanya itu, ada berbagai hal lain yang membedakan trading saham dan investasi saham. Mulai dari prinsip, di mana investor saham cenderung memiliki prinsip buy and hold. Ini disebabkan tujuan berinvestasi saham adalah untuk jangka panjang. Sementara, trader saham berprinsip buy and sell, karena saham tersebut dibeli pada saat tertentu dan dijual dalam jangka waktu pendek.

Bila trader saham cenderung menggunakan analisa teknikal, karena didasarkan atas harga historis di pasar saham. Berbeda lagi dengan investor saham yang cenderung menggunakan analisis fundamental. Analisis fundamental ii didasarkan atas kondisi perusahaan, ekonomi hingga industri terkait. Dengan analisa ini, investor mengetahui saham dari perusahaan mana yang harus beli. Analisa fundamental ini digunakan untuk investasi atau trading jangka panjang.

Tingkat risiko dari trading saham dan investasi pun cukup berbeda. Risiko trading saham lebih tinggi dibandingkan invesatsi saham mengingat investor saham lebih selektif untuk menanamkan modalnya di sebuah perusahaan. Biasanya, mereka pun memilih berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang sudah blue chip, dimana perusahaan ini memiliki fundamental yang baik.

Menimbang Reksa Dana Sebagai Pilihan Investasi

Trading saham dan investasi saham mungkin kerap membingungkan banyak banyak orang, lantaran tak mengerti istilah yang digunakan di dalamnya. Meski begitu, masih ada berbagai instrumen investasi yang bisa dipilih, salah satunya reksadana.

Bursa Efek Indonesia menerangkan, Reksa Dana merupakan adalah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksa Dana ini menjadi wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, tetapi waktu dan pengetahuannya terbatas. Dengan alternatif investasi ini, diharapkan peran pemain lokal dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia semakin meningkat.

Karena menyasar pemodal kecil, salah satu keuntungan berinvestasi di reksa dana adalah dana yang diinvestasikan bisa dimulai dengan nominal yang tak terlalu besar. Ini juga bisa memperkecil risiko yang didapatkan bila berinvestasi di reksa dana.

Dengan reksa dana, alokasi investasi ini bisa diversifikasi, dimana bisa ditujukan untuk berbagai macam instrumen di pasar modal atau pasar uang, seperti deposito, saham hingga obligasi. Keuntungan lainnya mempermudah pemodal untuk berinvestasi dan memberi efisien waktu. 

Pasalnya, investasi pada reksa dana dikelola oleh manajer investasi profesional. Dengan begitu, pemodal pun tak harus selalu memantau kinerja investasinya. Ini akan sangat memudahkan pemodal yang memang tak mengetahui teknik-teknik portofolio.

Untuk mulai melakukan investasi di reksa dana di CIMB Niaga, Anda bisa memulainya lewat OCTO Mobile dan OCTO Clicks. Tak perlu dana yang besar, Anda bisa membeli reksa dana mulai dari Rp 100.000.

Adapun, cara membeli reksa dana melalui OCTO Mobile sangatlah mudah, yakni:

  1. Login ke OCTO Mobile lalu di bagian daftar dan investasi pilih beli reksa dana.
  2. Pilih kategori investasi yang akan dibeli.
  3. Pilih produk investasi yang akan dibeli.
  4. Masukkan nominal yang akan diinvestasikan, lalui setujui syarat dan ketentuan.

Hingga kini, PT Bank CIMB Niaga, sebagai agen penjual reksa dana sudah mendistribusikan 69 produk reksa dana. Jenis reksa dana yang didistribusikan mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana terproteksi, reksa dana campuran, reksa dana Index (RDI) hingga reksa dana saham.

CIMB Niaga memastikan, seluruh reksa dana yang dipasarkan CIMB Niaga dikelola oleh Manajer Investasi telah mendapatkan izin Wakil Manajer Investasi (WMI) dari Otoritas Jasa Keuangan. Investasi Anda akan dialokasikan dengan baik oleh Manajer Investasi yang Profesional sesuai dengan prospektus dan tujuan investasi Anda agar mencapai return (hasil investasi) sesuai target.

Informasi terkait reksa dana Anda pun transparan, mengingat prospektus mengenai kebijakan investasi dan informasi umum terkait produk, laporan keuangan, serta laporan portofolio melalui Fun Fact Sheet diberikan secara berkala. Tak hanya itu, likuiditasnya pun tinggi dan akses investasi pun mudah.