“Reksa dana pendapatan tetap bisa jadi pilihan tepat buat Anda yang mencari investasi stabil tapi tetap tumbuh. Pahami cara kerja dan potensi keuntungan investasi di reksa dana pendapatan tetap.”
Instrumen ini menawarkan peluang imbal hasil kompetitif dengan risiko lebih moderat dibanding saham. Di tengah fluktuasi pasar yang sering sulit ditebak, reksa dana pendapatan tetap hadir sebagai solusi yang lebih aman dan konsisten.
Cocok bagi pemula maupun investor berpengalaman yang sedang menyiapkan dana pensiun, reksa dana pendapatan tetap bisa membantu membangun portofolio jangka panjang dengan return stabil tanpa harus mengambil risiko berlebihan.
Reksa dana pendapatan tetap (RDPT) adalah salah satu jenis reksa dana yang mengalokasikan sebagian besar dana investasinya minimal 80% ke dalam obligasi.
Seperti obligasi negara dan obligasi korporasi. Tujuan utamanya adalah menghasilkan pendapatan tetap berupa bunga (kupon) dari instrumen obligasi tersebut.
Sehingga banyak kinerja reksa dana pendapatan tetap lebih stabil walaupun masih tetap terjadi penurunan saat kondisi tertentu.
Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari memilih reksa dana pendapatan tetap sebagai instrumen investasi.
Salah satu daya tarik utama dari reksa dana pendapatan tetap adalah sumber pendapatannya yang berasal dari bunga (kupon) obligasi.
Kebanyakan investor menyukai instrumen obligasi ini karena pembayaran bunga ini bersifat tetap dan terjadwal. Sehingga, investor lebih merasa stabil mendapatkan keuntungan ketimbang instrumen lainnya.
Stabilitas dalam pembayaran kupon ini juga membuat reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan ideal saat pasar mengalami ketidakpastian.
Dibandingkan dengan reksa dana saham yang cenderung lebih fluktuatif reksa dana pendapatan tetap memiliki tingkat volatilitas yang lebih rendah
Pergerakan nilai investasi tidak terlalu terpengaruh oleh gejolak pasar saham, karena mayoritas portofolionya ditempatkan pada obligasi yang lebih stabil. Termasuk obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi.
Reksa dana pendapatan tetap menawarkan likuiditas yang tinggi berbeda dengan investasi langsung pada obligasi pemerintah maupun korporasi
Jika investasi secara langsung pada obligasi maka tidak semua jenis bisa dijual kapan saja. Terdapat tenor (jangka waktu) yang tidak bisa sewaktu-waktu investor untuk menjualnya.
Namun, ketika berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap dapat dijual kapan saja tanpa terikat tenor obligasi. Dana investasi akan masuk ke rekening nasabah dalam waktu yang relatif cepat, umumnya 1 atau 2 hari kerja setelah transaksi dilakukan.
Saat ini berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap menjadi sangat mudah berkat kehadiran aplikasi OCTO Mobile oleh Bank CIMB Niaga. Proses pembelian dan penjualan bisa dilakukan sepenuhnya secara online, hanya dalam hitungan menit.
Selain itu, modal yang dibutuhkan juga sangat terjangkau dengan Rp100 ribu saja sudah bisa mulai berinvestasi.
Baca Juga: Contoh Investasi Ini Perlu Diikuti oleh Pemula
Risiko Reksa Dana Pendapatan Tetap
Investasi pada reksa dana pendapatan tetap juga menyimpan beberapa risiko antara lain:
Salah satu risiko utama reksa dana pendapatan tetap adalah risiko suku bunga.
Ketika suku bunga acuan Bank Indonesia naik obligasi baru menawarkan kupon lebih tinggi untuk menarik investor. Akibatnya, obligasi lama dengan kupon lebih rendah menjadi kurang diminati sehingga harganya turun di pasar.
Penurunan harga obligasi ini akan berdampak langsung pada kinerja reksa dana pendapatan tetap, karena mayoritas portofolionya terdiri dari instrumen utang. Akibatnya, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana bisa menurun dan menyebabkan return investasi berkurang.
Risiko kredit pada obligasi adalah kemungkinan penerbit gagal memenuhi kewajibannya untuk membayar pokok dan/atau kupon.
Berarti perusahaan atau institusi yang menerbitkan obligasi tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk membayar bunga (kupon) secara berkala atau melunasi pokok pinjaman saat jatuh tempo.
Jika ini terjadi, harga obligasi tersebut bisa turun drastis sehingga dapat merugikan investor reksa dana.
Risiko likuiditas yang dimaksud adalah ketika manajer investasi mengalami kesulitan dalam menjual aset portofolio, khususnya obligasi, untuk memenuhi pencairan dana dari investor.
Masalah ini biasanya muncul saat pasar sedang bergejolak atau mengalami volatilitas tinggi. Dalam kondisi tersebut, obligasi menjadi sulit dijual dengan harga yang wajar.
Akibatnya, manajer investasi mungkin terpaksa menjual obligasi dengan harga lebih rendah dari nilai pasarnya. Dampaknya nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana bisa turun yang dapat merugikan investor.
Oke, sekarang kita sudah paham tentang peluang dan juga risiko dari investasi di reksa dana pendapatan tetap, pertanyaan selanjutnya yang penting adalah “memang seberapa untung?”
Ketika membicarakan keuntungan pada sebuah reksa dana pendapatan tetap, kita memuat simulasi berdasarkan performa sebelumnya akan tetapi kita tidak bisa memastikan hasilnya seperti apa karena tergantung performa dari masing masing reksa dana
Catatan : angka ini berdasarkan 2 hal yaitu komposisi dan angka historis. Reksa dana pendapatan tetap yang diatur POJK No. 47/POJK.04/2015 dimana pada reksa dana pendapatan tetap setidaknya 80% komposisi berupa surat utang baik pemerintah maupun swasta.
Kedua adalah data historis, secara umum return reksa dana pendapatan tetap ada diangka 5-7%* tergantung masing masing produk. Angka ini cukup terukur karena surat utang memiliki volatilitas yang cukup terukur dibandingkan saham. Pada simulasi ini kita akan mengambil return sebesar 6%* pertahun.
Menjadi catatan tambahan bahwa estimasi return 5-7%* pertahun ini bersifat historis dan tidak menjamin performa di masa depan.
Berikut simulasinya, Anda adalah seorang karyawan swasta dengan gaji Rp8 Juta setiap bulan. Anda memiliki kebutuhan membeli kendaraan pertamamu dengan harga Rp100 Juta dalam 3 tahun kedepan.
RDPT cocok untuk kebutuhan dengan jangka menengah (dibawah 5 tahun), dengan estimasi return 6%** per tahun maka berikut perbandingan uang yang harus Anda siapkan setiap bulan antara dikumpulkan tanpa return vs investasi:
*Berdasarkan performa historis reksa dana pendapatan tetap yang tersedia di OCTO Mobile
**Contoh reksa dana dengan rata-rata return 6% per tahun di OCTO Mobile : TRIM Dana Tetap 2 Kelas A
Tanpa Investasi | Investasi di RDPT | |||
Tahun | Tabungan Bulanan | Total Dana | Investasi Bulanan | Total Dana |
1 | Rp2.780.000 | Rp33.360.000 | Rp2.650.000 | Rp33.900.000 |
2 | Rp2.780.000 | Rp66.720.000 | Rp2.650.000 | Rp69.800.000 |
3 | Rp2.780.000 | Rp100.080.000 | Rp2.650.000 | Rp105.000.000 |
Jadi, dengan Anda berinvestasi di RDPT selama 3 tahun, dana yang Anda siapkan untuk membeli mobil impianmu tidak sebanyak jika Anda hanya kumpulkan. Jumlah dana yang harus disisihkan lebih sedikit Rp130.000 atau 4,6% jika hanya ditabung.
Catatan: reminder kembali, jika investasi di RDPT memiliki risiko dan hasil bisa berbeda berdasarkan berbagai macam faktor.
Nah, sekarang investasi RDPT juga semakin mudah karena Anda bisa investasi Reksa dana Pendapatan Tetap langsung dari OCTO Mobile menggunakan dana di rekening CIMB Niaga Anda. Berikut tahapannya
Baca Juga: Begini Cara Investasi Reksa Dana yang Cuan
Ini tahapan sederhana untuk bisa investasi RDPT langsung dari OCTO Mobile :
Mudah bukan, yuk mulai investasi di reksa dana Pendapatan Tetap untuk bisa #GetWealthSoon dengan OCTO Mobile
Biaya spesial dan return lebih tinggi
Beragam pilihan produk dalam mata uang IDR, USD, dan EUR
Investasi dalam mata uang IDR & USD
Ambil Promo Spesial CIMB Niaga Sekarang Juga