“Reksa dana syariah bisa jadi alternatif untuk Anda yang mencari investasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Pahami lebih lanjut sebelum investasi mulai dari perbedaan, jenis-jenis hingga cara menghitung keuntungannya.”
Pesatnya perkembangan dunia investasi saat ini menghadirkan lebih banyak pilihan bagi investor termasuk reksa dana syariah. Reksa dana syariah hadir sebagai solusi investasi halal yang tak hanya aman, tapi juga menguntungkan.
Didorong oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberkahan dalam pengelolaan keuangan, jumlah produk reksa dana syariah pun terus bertumbuh.
Hal ini memberikan alternatif bagi investor yang ingin menjaga prinsip perbankan syariah dengan tenang, selaras dengan nilai-nilai keuangan sesuai syariat Islam.
Reksa dana syariah adalah reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi ke dalam instrumen sesuai prinsip syariah Islam.
Berbeda dengan reksa dana konvensional. setiap reksa dana syariah wajib mendapatkan fatwa kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI).
Selain itu, juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) secara berkala yang memastikan bahwa dana investor dikelola sesuai ajaran Islam seperti tidak menginvestasikan di aset yang mengandung unsur riba, gharar atau maysir.
Beberapa perbedaan mendasar antara reksa dana syariah dan reksa dana konvensional, yaitu:
Pemilihan instrumen investasi akan sangat jauh berbeda dengan reksa dana konvensional.
Dimana reksa dana syariah hanya berinvestasi pada efek yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK.
Tidak terbatas hanya pada saham syariah, instrumen investasi reksa dana syariah juga mencakup sukuk hingga deposito syariah.
Reksa dana syariah dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islam, termasuk dalam hal akad atau perjanjian yang digunakan. Setiap kegiatan investasi di dalamnya wajib mengikuti akad yang sesuai syariat.
Dua jenis akad yang umum digunakan adalah akad mudharabah (bagi hasil antara pemilik dana dan pengelola) dan akad wakalah (pemberian kuasa dari investor kepada manajer investasi untuk mengelola dana).
Dengan akad syariah ini dapat memberikan kepercayaan kepada investor yang ingin berfokus pada investasi syariah.
Selain diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti halnya reksa dana konvensional, reksa dana syariah juga mendapat pengawasan tambahan dari Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Sedangkan di reksa dana konvensional hanya terbatas pada pengawasan OJK. Sehingga tidak ada tambahan untuk mengawasi reksa dana agar tetap berfokus pada investasi syariah.
Saat proses investasi berjalan dan ternyata terdapat penghasilan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah seperti berasal dari bunga bank, maka reksa dana syariah akan melakukan proses pembersihan (cleansing) secara berkala.
Hasil dari pembersihan tersebut tidak diberikan kepada investor, melainkan disalurkan ke lembaga sosial atau kegiatan amal. Ini yang membuat reksa dana syariah dapat tetap terjaga dalam proses investasinya.
Baca Juga: Kiat-kiat Investasi Saham yang Aman Bagi Pemula
reksa dana syariah memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan profil risiko dan isi portofolio investasi.
Jenis reksa dana ini mengalokasikan dananya 100% ke instrumen pasar uang syariah seperti deposito syariah dan sukuk jangka pendek.
Sebagian besar instrumen investasi ini memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun sehingga cocok bagi investor dengan profil risiko konservatif.
Jenis reksa dana ini mengalokasikan dananya 80% ke instrumen seperti sukuk (obligasi syariah).
Instrumen ini sesuai bagi investor dengan tujuan keuangan jangka menengah sekitar 1–3 tahun dan profil risiko moderat
Jenis reksa dana ini mengalokasikan dananya ke instrumen seperti sukuk dan saham syariah dengan porsi salah satunya adalah 80%.
Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan antara risiko dan potensi imbal hasil. Dengan demikian, satu instrumen investasi ini memungkinkan diversifikasi yang lebih optimal.
Instrumen ini cocok bagi investor dengan profil risiko moderat hingga agresif dan tujuan investasi jangka menengah hingga panjang.
Jenis reksa dana ini mengalokasikan dananya 80% ke instrumen seperti ke saham syariah yang tercatat di Daftar Efek Syariah.
Mayoritas portofolio sahamnya terdiri dari saham dengan tingkat volatilitas tinggi sehingga memiliki risiko terbesar sekaligus potensi keuntungan tertinggi.
Instrumen ini cocok bagi investor yang menargetkan tujuan keuangan jangka panjang, lebih dari 5 tahun.
Investasi di reksa dana syariah tidak hanya sesuai konsep syariah tapi juga menawarkan investasi dengan return yang menarik, tergantung masing masing tujuan finansial Anda.
Supaya Anda dapat gambaran terkait hasil investasi reksa dana syariah, berikut adalah simulasi untuk salah satu jenis reksa dana yaitu reksa dana pendapatan tetap.
Estimasi return dari reksa dana pendapatan tetap ini tergantung dari performa masing masing produk, akan tetapi secara historis returnnya di antara 5-7%* per tahun (tergantung kondisi dan komposisi).
Angka 5-7%* per tahun ini berdasarkan angka historis yang tidak menjamin performa dimasa mendatang. Akan tetapi angka ini cukup terukur karena berdasarkan POJK No. 47/POJK.04/2015, reksa dana pendapatan tetap harus setidaknya 80% terdiri dari surat utang dan surat utang memiliki return yang lebih terukur dibandingkan instrumen seperti saham.
Pada simulasi ini kita akan menggunakan nilai 6%** per tahun berdasarkan nilai historis sebelumnya. catatan tambahan, nilai historis tidak menjamin performa di masa mendatang.
*Berdasarkan performa historis reksa dana pendapatan tetap yang tersedia di OCTO Mobile
**Contoh reksa dana dengan rata-rata return 6% per tahun di OCTO Mobile : TRIM Dana Tetap 2 Kelas.
Latar belakang simulasi misalkan Anda punya impian untuk mendaftar haji dalam 5 tahun kedepan bersama pasanganmu. Untuk mendapatkan nomor urut haji setidaknya Anda perlu menyiapkan dana Rp25 Juta per orang, sehingga Anda perlu Rp50 Juta dalam 5 tahun kedepan.
Dengan investasi di reksa dana syariah jenis pendapatan tetap, investasi Anda setiap bulan akan lebih sedikit dibandingkan hanya ditabung. Berikut simulasinya :
Tanpa Investasi | Investasi di RDPT | |||
Tahun | Tabungan Bulanan | Total Dana | Investasi Bulanan | Total Dana |
1 | Rp830.000 | Rp9.960.000 | Rp780.000 | Rp10.050.000 |
2 | Rp830.000 | Rp19.920.000 | Rp780.000 | Rp20.800.000 |
3 | Rp830.000 | Rp29.880.000 | Rp780.000 | Rp31.900.000 |
4 | Rp830.000 | Rp39.840.000 | Rp780.000 | Rp42.400.000 |
5 | Rp830.000 | Rp49.800.000 | Rp780.000 | Rp52.000.000 |
Dengan berinvestasi di RDPT, dana yang perlu Anda sisihkan untuk pendaftaran haji jadi lebih sedikit dan bisa digunakan untuk kebutuhan lain. Menunaikan kewajiban ibadah jadi lebih mudah jika dicicil dan instrumen investasi syariah.
Simulasi ini merupakan estimasi dan tidak menjamin performa dimasa depan karena setiap investasi mengandung risiko. Walaupun begitu, investasi di reksa dana syariah bisa menjadi alternatif untuk Anda yang mau investasi syariah dan dikelola manajer investasi yang profesional.
Beli reksa dana syariah sekarang sangat mudah, bahkan bisa langsung dari aplikasi OCTO Mobile. Ini cara untuk bisa investasi reksa dana syariah langsung di OCTO Mobile
Baca Juga: Pahami Jenis-jenis Investasi Agar Anda Tidak Terjebak
Investasi reksa dana syariah bebas ribet karena Anda bisa investasi di berbagai jenis reksa dana syariah dalam satu aplikasi dan sumber dananya langsung dari rekening Anda. Ini dia langkahnya :
Mudah bukan? mau investasi dengan prinsip syariah bisa mulai dari Rp10.000 untuk reksa dana pasar uang dan Rp100.000 untuk reksa dana jenis lainnya. Buat Anda yang belum coba, yuk segera memulai investasi reksa dana Syariah langsung dari aplikasi OCTO Mobile.
Biaya spesial dan return lebih tinggi
Beragam pilihan produk dalam mata uang IDR, USD, dan EUR
Investasi dalam mata uang IDR & USD
Ambil Promo Spesial CIMB Niaga Sekarang Juga