www.cimbniaga.co.id production

Buyer: Pengertian, Peran, Jenis, dan Syaratnya

 

Pernahkah Anda mendengar istilah buyer? Jika diartikan secara umum, buyer merupakan seorang pembeli. Namun, istilah buyer dalam ranah bisnis memiliki arti yang lebih luas lagi. Anda perlu memahami perannya agar tidak salah mengartikannya.

Buyer dalam dunia bisnis adalah pihak yang bertanggung jawab untuk membeli semua kebutuhan yang mendukung operasional. Buyer memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan bisnis. Maka dari itu, Anda perlu mendukung proses pembelian buyer untuk kesuksesan bisnis.

Salah satu caranya yaitu dengan menyediakan akses untuk memudahkan pembayaran pembelian seperti layanan Gateway@CIMB misalnya. Layanan cash management dari CIMB Niaga ini bisa Anda jadikan sebagai sistem pembayaran tambahan untuk mempermudah proses pembelian online yang dilakukan oleh buyer, sehingga kebutuhan operasional perusahaan akan terpenuhi dengan baik tanpa ada keterlambatan.

Apa Itu Buyer?

Secara harfiah, arti buyer adalah pembeli. Namun, posisi buyer dalam sebuah perusahaan bukan hanya sebagai seorang pembeli saja, melainkan juga bertanggung jawab menangani masalah pembelian untuk kebutuhan perusahaan.

Seorang buyer berperan sebagai penghubung antara perusahaan dengan pemasok, serta memastikan bahwa kebutuhan produksi perusahaan terpenuhi dengan kualitas bahan baku dan harga yang terbaik. 

Baca juga: 5 Cara Memulai Bisnis dari Nol yang Efektif dan Tepat

Peran Seorang Buyer dalam Bisnis

Peran buyer dalam proses pembelian dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis. Dalam bisnis e-commerce misalnya, seorang buyer sering berinteraksi dengan platform online untuk memilih produk, melakukan pembayaran, dan menerima pengiriman. 

Sementara itu, dalam bisnis yang melibatkan transaksi B2B (Business-to-Business), seorang buyer akan terlibat dalam negosiasi kontrak yang lebih mendalam sebelum melakukan pembelian.

Secara umum, berikut ini beberapa peran seorang buyer dalam ranah bisnis:

  1. Merencanakan kebutuhan operasional perusahaan
  2. Buyer harus memahami kebutuhan dari berbagai departemen di perusahaan, termasuk departemen produksi, departemen pemasaran, dan departemen operasional. Seorang buyer juga harus memahami tren pasar dan kondisi ekonomi untuk memprediksi kebutuhan barang atau jasa di masa depan.

  3. Melakukan riset pasar
  4. Setelah mengetahui barang atau jasa apa yang diperlukan oleh perusahaan, buyer harus melakukan riset pasar untuk mendapatkan informasi tentang harga, kualitas, dan ketersediaan barang atau jasa di pasaran. 

    Buyer harus bisa membuat perbandingan harga dari berbagai supplier untuk mendapatkan harga yang kompetitif namun tetap berkualitas.

  5. Melakukan negosiasi dengan supplier
  6. Buyer harus mampu melakukan negosiasi dengan supplier untuk mendapatkan harga yang terbaik tanpa mengurangi kualitas barang atau jasa yang diperoleh. Maka dari itu, seorang buyer harus memiliki keterampilan negosiasi yang baik.

    Apalagi buyer juga harus menjaga hubungan yang baik dengan supplier agar bisa mendapatkan harga yang kompetitif.

  7. Memastikan kualitas barang atau jasa
  8. Setelah melakukan negosiasi, buyer akan melakukan pembelian barang atau jasa kepada pemasok. Pembeli bertanggung jawab untuk memastikan bahwa barang atau jasa yang diterima oleh perusahaan berkualitas baik sebelum menyetujui pembayaran kepada supplier.

  9. Melakukan dokumentasi
  10. Semua proses pembelian barang atau jasa dalam jumlah sedikit maupun banyak harus didokumentasikan dengan baik oleh pembeli. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses audit sekaligus memantau bagaimana kinerjanya.

    Baca juga: Proposal Bisnis: Jenis, Tujuan, dan Tips Membuatnya

Jenis-jenis Buyer

Secara umum ada dua jenis buyer yang perlu Anda ketahui, yaitu buyer persona dan pembelian yang bisa dilihat pembahasannya berikut ini:

  1. Persona
  2. Jenis buyer persona adalah profil pelanggan yang ditargetkan oleh suatu bisnis, yang dibuat berdasarkan data demografis, psikografis, dan perilaku pelanggan. 

    Pembeli jenis ini menggambarkan siapa pelanggan ideal, kebutuhan apa yang dihadapi, dan bagaimana caranya mengambil keputusan dalam membeli produk.

    Dengan memahami buyer ini, bisnis Anda bisa menciptakan strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan target pasar.

    Hal ini dapat membantu bisnis Anda untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.

  3. Pembelian
  4. Istilah pembelian sering kali digunakan secara bergantian dengan istilah procurement officer. Jenis buyer ini lebih fokus pada pembelian barang dan jasa dari pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.

    Jenis buyer ini bertanggung jawab memastikan kebutuhan operasional perusahaan terpenuhi sesuai rencana, mulai dari pemeriksaan produk, penjadwalan pesanan dan pengiriman, pemilihan supplier yang tepat, hingga memastikan pengiriman tepat waktu.

Kualifikasi Seorang Buyer

Seorang buyer harus memiliki kualifikasi yang sesuai untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, karena peran pentingnya dalam keberlangsungan kegiatan operasional perusahaan. Berikut ini kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang buyer:

  1. Keterampilan berkomunikasi
  2. Seorang buyer harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemasok, karyawan, hingga manajemen perusahaan.

    Dengan begitu, akan meminimalisir terjadi kesalahpahaman yang bisa menyebabkan konflik internal.

  3. Keterampilan negosiasi
  4. Sering kali, seorang buyer harus melakukan negosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan harga yang terbaik. Oleh karena itu, posisi ini harus diisi oleh seseorang dengan keterampilan negosiasi yang baik untuk dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi perusahaan.

  5. Keterampilan analisis
  6. Buyer harus memiliki keterampilan analisis yang baik untuk dapat menentukan kebutuhan perusahaan secara akurat. Seseorang dalam posisi ini dituntut untuk dapat memahami kebutuhan dari berbagai departemen atau divisi di perusahaan, serta dapat memperkirakan kebutuhan di masa depan.

  7. Keterampilan teknik
  8. Kualifikasi ini tergantung pada jenis perusahaan. Misalnya, perusahaan Anda bergerak di bidang manufaktur. Maka, seorang buyer yang dipilih untuk menempati posisi tersebut harus memiliki pengetahuan tentang bahan baku atau suku cadang yang dibutuhkan perusahaan.

  9. Keterampilan manajemen waktu dan organisasi yang baik
  10. Buyer memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang singkat. Maka dari itu, posisi ini harus ditempati oleh orang-orang yang memiliki keterampilan manajemen waktu dan organisasi yang baik untuk dapat menyelesaikan tugasnya tepat waktu.

Selain kualifikasi di atas, seorang buyer juga harus memiliki sikap yang jujur, bertanggung jawab, dan berdedikasi. Sikap-sikap ini penting untuk menjaga kepercayaan perusahaan dan pemasok, sehingga kebutuhan operasional perusahaan tidak akan mengalami keterlambatan.

Kemudahan Transaksi Pembelian dengan Layanan Gateway@CIMB

Untuk mendukung kinerja buyer dalam pembelian kebutuhan operasional perusahaan, Anda perlu mendukungnya dengan menyediakan sistem pembayaran yang memudahkan transaksi online

Sebagai pilihannya, Anda bisa memanfaatkan layanan Gateway@CIMB untuk memudahkan proses transaksi. Melalui layanan ini, Anda bisa mendapatkan berbagai keuntungan menarik seperti berikut:

  1. Proses transaksi yang dilakukan dari awal hingga akhir
  2. Pengelolaan pembayaran yang dilakukan terpusat dari lokasi manapun, penyederhanaan semua proses approval dalam satu sistem
  3. Integrasi dengan sistem ERP atau sistem akuntansi nasabah
  4. Meminimalisir terjadinya human error
  5. Tingkat keamanan yang tinggi
  6. Straight-through processing
  7. Memudahkan proses rekonsiliasi perusahaan.

Syarat pengajuannya pun cukup mudah dilakukan. Anda hanya perlu mengisi dan menandatangani formulir Gateway@CIMB, BizChannel@CIMB, dan Perjanjian Kerja Sama antara Bank dan nasabah. 

Tertarik untuk menggunakan layanan Gateway@CIMB? Temukan fitur lengkapnya di halaman ini.