www.cimbniaga.co.id production

3 Contoh Biaya Variabel yang Esensial dalam Menjalankan Bisnis

 

Dalam menjalankan bisnis, baik skala kecil, menengah, hingga besar, Anda perlu memerhatikan tentang biaya variabel. Kehadiran biaya tersebut jadi hal yang penting karena cukup memengaruhi operasional bisnis Anda. Mengingat sifatnya yang cukup esensial, mari cari tahu apa itu biaya variabel dan perannya dalam lingkup bisnis. 

Pengertian biaya variabel 

Umumnya biaya variabel bisa Anda temukan dalam perhitungan modal. Baik saat Anda memulai usaha maupun berada dalam masa pengembangan, perhitungan yang matang terkait finansial perusahaan perlu Anda lakukan. Dalam perhitungan tersebut akan ada dua pembagian biaya operasional yang perlu Anda salurkan dengan bijak. 

Kedua pembagian biaya operasional tersebut di antaranya biaya tetap atau fixed cost dan biaya variabel. Sesuai dengan namanya, biaya tetap merupakan sebuah perhitungan biaya yang perlu tersalurkan dengan ketetapan jumlah yang sama dalam situasi apa pun. 

Sedangkan, biaya variabel adalah sebuah perhitungan biaya yang nilai atau jumlahnya bisa berubah-ubah tergantung kondisi keuangan perusahaan. Sumber dana satu ini umumnya datang dari penghasilan yang perusahaan dapatkan dari unit bisnis yang tengah berjalan saat ini. 

Dengan kata lain, semakin tinggi penghasilan yang perusahaan terima, maka besar kemungkinan biaya variabel yang perlu dikeluarkan pun memiliki nominal yang besar. Meskipun begitu, biaya yang bersifat tidak tetap ini perlu tetap tersalurkan sebagai bagian operasional bisnis. Hal tersebut diperlukan agar bisnis bisa berjalan dan berkembang dengan optimal. 

Perbedaan biaya variabel dan biaya tetap 

Tidak hanya dari sifatnya saja, banyak perbedaan yang perlu Anda pahami terkait biaya tetap dan variabel saat menjalani bisnis. Sebagaimana yang Anda ketahui, bahwa optimalisasi pengembangan bisnis cenderung membutuhkan kondisi finansial yang sehat. Oleh karena itu, perhitungan yang tepat terkait biaya tetap dan variabel bisa membantu pengembangan bisnis ke arah yang positif. 

Berikut adalah perbedaan yang mudah untuk Anda temukan dalam menentukan biaya tetap dan variabel. 

  1. Waktu 

    Waktu jadi salah satu hal yang dapat membedakan penggunaan biaya tetap dan biaya variabel dalam sebuah bisnis. Waktu dalam konteks ini memiliki arti sebagai penanda terjadinya pengeluaran uang atau biaya perusahaan untuk hal-hal tertentu. 

    Biaya tetap, sesuai dengan namanya mengacu pada biaya yang telah dipersiapkan oleh perusahaan untuk kebutuhan tertentu. Waktu terkait pengeluaran biayanya bisa bersifat bulanan atau tahunan. Contoh umum dalam sebuah bisnis adalah biaya perpanjangan izin atau kredit bisnis. Perusahaan biasanya memiliki anggaran khusus untuk memastikan elemen esensial dari operasional bisnis dapat terjaga dengan baik. 

    Sedangkan, untuk waktu dari biaya variabel sendiri ini bersifat insidental dan cenderung terjadi secara terus-menerus mengikuti kebutuhan dari perusahaan sendiri. Contoh yang bisa Anda ketahui adalah biaya pemasaran atau promosi. 

    Seiring berjalannya waktu, biaya promosi akan menyesuaikan dengan hasil penjualan atau pencapaian target bisnis lainnya. Semakin besar target, maka besar juga biaya yang diperlukan. Begitu pula sebaliknya. 

  2. Produksi 

    Dalam bisnis, produksi umumnya jadi acuan dalam menghitung biaya variabel. Meskipun begitu, biaya tetap diperlukan sebagai batas biaya dasar yang perlu tercantum dalam catatan anggaran perusahaan. 

    Dengan kata lain, jika perusahaan mengalami pengurangan produksi, maka biaya yang tercatat sebagai pengeluaran adalah biaya tetap. Namun, jika kebutuhan produksi mulai meningkat, maka modal yang dikeluarkan berubah jadi biaya variabel bagi perusahaan. 

  3. Pencatatan Keuangan 

    Agar keuangan perusahaan tetap berada dalam kondisi sehat, Anda perlu memastikan setiap pemasukan dan pengeluaran tercatat dengan baik. Begitu pula untuk biaya tetap dan variabel. 

    Tentu Anda memahami bahwa perusahaan atau bisnis memiliki beberapa jenis catatan keuangan dalam periode tertentu. Ada yang sifatnya per hari, per minggu, per bulan, per tahun, hingga beberapa tahun sekali. 

    Untuk biaya variabel sendiri, biasanya tercatat lebih sering dalam periode harian hingga bulanan. Sedangkan biaya tetap umumnya hanya tercatat pada laporan keuangan per tahun atau beberapa tahun sekali. 

  4. Penentuan Harga 

    Dalam penentuan harga sebuah produk atau jasa dari bisnis Anda, biasanya biaya tetap tidak terlalu memiliki peran penting. Pasalnya, perumusan harga dilakukan atas berbagai macam faktor dan bisa berubah-ubah dalam waktu yang tidak menentu. 

    Sama halnya dengan produksi, biaya tetap bersifat sebagai batas nilai dasar dari penentuan harga yang perusahaan Anda lakukan saat ini. Sedangkan biaya variabel punya peran besar dalam penentuan harga. Hal tersebut didasari oleh pengeluaran yang dibutuhkan oleh perusahaan baik itu produksi, promosi, dan aspek bisnis lainnya. 

Contoh biaya variabel 

Perbedaan biaya tetap dan variabel di atas merupakan sedikit tolak ukur umum menjadi acuan. Namun, tidak menutup kemungkinan ada perbedaan lain yang Anda temukan di tengah pengoperasian bisnis saat ini. 

Selain mengetahui mengenai perbedaan, dalam perhitungan biaya variabel, ada beberapa contoh yang bisa Anda pahami sebagai benchmark. Secara umum, Anda menyadari bahwa biaya variabel punya keterkaitan dengan pengeluaran perusahaan. Oleh karena itu, beberapa contoh ini mungkin bisa membantu Anda memahami lebih jelas.

  1. Upah tenaga kerja langsung

    Salah satu contoh yang bisa Anda gunakan sebagai biaya variabel adalah upah tenaga kerja langsung. Jenis upah tenaga kerja ini biasanya ada pada sektor bisnis industri dan manufaktur. Upah tenaga kerja langsung adalah kompensasi kerja dalam bentuk uang yang diberikan kepada tenaga kerja yang ikut serta dalam proses produksi sebuah bisnis. 

    Umumnya, profesi yang masuk ke dalam kategori penerima upah tenaga kerja langsung adalah pekerja pabrik. Profesi tersebut di antaranya meliputi operator mesin, mekanik mesin, atau pekerja lainnya yang memang berkontribusi dalam pembuatan sebuah produk. 

    Meskipun bersifat langsung, perusahaan berhak menyalurkan dan mencatat pengeluaran biaya atau upah tenaga kerja dalam periode tertentu, baik itu mingguan, per dua minggu, hingga bulanan.

  2. Biaya bahan baku 

    Sebagaimana yang Anda temukan di atas, biaya variabel berkesinambungan dengan biaya produksi. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah biaya bahan baku. Ketika Anda memproduksi sebuah barang, bahan baku yang Anda beli biasanya punya harga yang fluktuatif.

    Fluktuasi harga bahan baku tersebut mengikuti mekanisme pasar yang berlaku. Oleh karena itu, pembelian bahan baku tidak selalu bisa Anda catat sebagai biaya tetap karena sifatnya yang kerap berubah seiring berjalannya waktu. Namun, dalam perumusan anggaran biaya perlu dicatat sebagai acuan biaya dasar yang perlu bisnis Anda keluarkan. 

  3. Biaya distribusi produk 

    Selain biaya saat produksi, biaya distribusi juga tidak memiliki acuan tetap. Sehingga tercatat sebagai biaya variabel dalam bisnis. Hal tersebut terjadi karena layaknya bahan baku, biaya distribusi juga mengikuti mekanisme pasar yang berlaku. 

    Dalam proses distribusi ada biaya bahan bakar, retribusi, tenaga kerja, dan aspek lainnya yang membuat pengeluaran bisnis tidak bisa tetap setiap kali perusahaan Anda melakukan distribusi. 

Kelola Biaya tetap dan variabel melalui BizChannel@CIMB 

Agar anggaran biaya tetap dan variabel bisa terus terpantau dengan baik, Anda perlu memiliki dukungan pengelolaan keuangan yang canggih. Hal tersebut bisa Anda dapatkan melalui BizChannel@CIMB. 

Sebagai pengguna BizChannel@CIMB, Anda bisa melakukan integrasi dengan sistem ERP yang Anda miliki untuk mempercepat proses bisnis. Selain itu, business banking berbasis internet dari CIMB Niaga ini juga memiliki mekanisme sederhana dalam proses penyimpanan data transaksi, dalam format teks maupun CSV. 

Tunggu apa lagi? Temukan kemudahan transaksi bisnis melalui BizChannel@CIMB sekarang juga. Temukan info lengkapnya di sini.