www.cimbniaga.co.id production

Apa Itu PDB? Ini Pengertian, Jenis, Hingga Perhitungannya

 

“Tahukah Anda apa itu PDB? Dalam ekonomi, istilah ini mengacu pada tolak ukur kinerja ekonomi negara. Agar lebih memahaminya dengan baik, baca artikel di bawah ini sampai tuntas.”

PDB atau Produk Domestik Bruto merupakan istilah yang sering digunakan dalam ekonomi. Namun, masih banyak orang yang belum memahami dengan baik apa itu PDB.

Jika Anda bertanya-tanya apa itu PDB, Produk Domestik Bruto (PDB) adalah salah satu indikator ekonomi terpenting yang digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara. 

PDB juga dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, tingkat kesejahteraan masyarakat, dan daya saing suatu negara. Salah satu cara yang umum untuk meningkatkan PDB adalah melalui kegiatan ekspor.

Jika Anda ingin menjadi seorang eksportir, Anda bisa memanfaatkan fasilitas Pre-Shipment Financing CIMB Niaga yang merupakan pinjaman modal kerja dengan dasar transaksi ekspor kepada nasabah baik berdasarkan LC (Letter of Credit) maupun non-LC.

Adanya fasilitas pinjaman dapat membantu eksportir untuk meningkatkan pangsa pasarnya di luar negeri dan pada akhirnya meningkatkan PDB Indonesia. Lantas, apa itu PDB? Mari simak bersama apa itu PDB, peran pentingnya, dan cara perhitungannya dalam pembahasan di bawah ini.

Apa Itu PDB?

Untuk memahami apa itu PDB, Anda perlu mengetahui kepanjangannya terlebih dahulu. PDB adalah singkatan dari Produk Domestik Bruto. Dalam bahasa Inggris, apa itu PDB dikenal dengan GDP (Gross Domestic Product) yang menjadi dasar pengambilan sebuah keputusan ataupun penetapan kebijakan nasional.

Mengutip dari laman Kementerian Keuangan apa itu PDB dijelaskan sebagai ukuran nilai ekonomi suatu negara yang dihasilkan dari produksi barang dan jasa oleh semua unit usaha di negara tersebut.

Secara umum, apa itu PDB dapat diartikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Definisi lain dari apa itu PDB adalah sebagai tolak ukur nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. 

PDB mencakup semua sektor ekonomi, mulai dari pertanian, industri, hingga jasa. PDB yang tinggi menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki perekonomian yang kuat. Sebaliknya, PDB yang rendah menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut sedang lemah.

Baca juga: Pinjam Uang di Bank untuk Bisnis Dengan Mudah dan Cepat

Jenis-jenis PDB

Setelah memahami apa itu PDB, Anda juga perlu mengetahui apa saja jenisnya. Berikut ini dua jenis PDB:

  1. PDB riil atau harga tetap
  2. Jenis PDB yang pertama adalah PDB riil atau harga tetap. Apa itu PDB riil atau harga tetap didefinisikan sebagai total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.

    PDB riil atau harga tetap menggunakan harga yang berlaku pada periode tertentu sebagai dasar perhitungannya. Jenis PDB ini merupakan ukuran kinerja ekonomi suatu negara yang tidak terpengaruh oleh perubahan harga.

  3. PDB nominal atau harga berlaku
  4. Apa itu PDB nominal atau harga berlaku? Jenis PDB ini adalah jumlah total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu. PDB atas harga berlaku dihitung berdasarkan harga yang berlaku pada periode tersebut.

    Dengan mengetahui kedua jenis PDB di atas, Anda dapat memahami lebih baik tentang kondisi perekonomian suatu negara.

Komponen PDB

Pemahaman Anda terkait apa itu PDB akan semakin lengkap dengan mengetahui komponen-komponennya. Berikut ini beberapa komponen Produk Domestik Bruto yang perlu diketahui agar lebih memahami apa itu PDB:

  1. Konsumsi rumah tangga
  2. Konsumsi rumah tangga merupakan komponen terbesar penyumbang PDB. Konsumsi rumah tangga adalah pengeluaran yang dilakukan oleh individu atau rumah tangga untuk membeli barang dan jasa untuk konsumsi akhir.

  3. Investasi
  4. Dengan memahami apa itu PDB, Anda akan tahu bahwa PDB dapat ditingkatkan dengan melakukan investasi. Jika didefinisikan, investasi adalah kegiatan membeli aset yang dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan atau kekayaan di masa depan.

  5. Pengeluaran pemerintah
  6. Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu komponen dalam mengukur PDB. Pengeluaran pemerintah dapat berupa pengeluaran untuk gaji pegawai negeri, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.

    Pengeluaran pemerintah yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan permintaan agregat. Namun, pengeluaran pemerintah yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan risiko inflasi dan defisit anggaran.

  7. Ekspor bersih
  8. Komponen PDB selanjutnya yaitu ekspor bersih yang mengukur seberapa besar nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara dan dijual ke luar negeri dibandingkan dengan nilai barang dan jasa yang dibeli dari luar negeri.

Memahami peran masing-masing komponen PDB di atas penting untuk mengidentifikasi masalah ekonomi yang mungkin perlu ditangani. 

Manfaat PDB dalam Perekonomian

Agar lebih memahami apa itu PDB, berikut manfaatnya dalam perekonomian suatu negara:

  1. Sebagai indikator pertumbuhan ekonomi
  2. Apa itu PDB dalam konteks ekonomi dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu. Jika PDB meningkat, maka pertumbuhan ekonomi juga meningkat.

  3. Sebagai indikator daya beli masyarakat
  4. PDB dapat digunakan untuk mengukur daya beli masyarakat suatu negara. Jika PDB meningkat, maka daya beli masyarakat juga meningkat.

  5. Sebagai indikator kesejahteraan masyarakat
  6. PDB dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara. PDB yang tinggi menunjukkan bahwa masyarakat suatu negara memiliki akses yang lebih baik terhadap barang dan jasa, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakatnya juga meningkat.

  7. Sebagai indikator daya saing
  8. PDB dapat digunakan untuk mengukur daya saing suatu negara. PDB yang tinggi menunjukkan bahwa suatu negara memiliki perekonomian yang kuat dan mampu bersaing dengan negara lain.

  9. Sebagai dasar perencanaan ekonomi
  10. PDB juga digunakan sebagai dasar perencanaan ekonomi oleh pemerintah. Data PDB membantu pemerintah dalam mengambil keputusan tentang alokasi sumber daya, pembangunan infrastruktur, dan kebijakan ekonomi lainnya.

Baca juga: Pentingnya Dana Darurat untuk Keamanan di Masa Depan

Setelah mengetahui apa itu PDB dan manfaat pentingnya, Anda juga perlu mengetahui cara perhitungannya.

Cara Menghitung PDB

PDB dapat dihitung dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

  1. Perhitungan dengan pendekatan produksi
  2. Berdasarkan pendekatan ini, Produk Domestik Bruto diperoleh dari total nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu.

  3. Perhitungan dengan pendekatan pendapatan
  4. Dalam pendekatan pendapatan, PDB dihitung dari jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).

  5. Perhitungan dengan pendekatan pengeluaran
  6. Dengan menggunakan pengeluaran, PDB bisa didapatkan dari hasil perhitungan jumlah pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga (C), total investasi (I), total pengeluaran pemerintah (G), dan selisih ekspor dan impor (X-M).

    Jika dirumuskan, maka berikut ini perhitungan PDB menggunakan pendekatan pengeluaran:

PDB = C + I + G + (X - M)

Keterangan:

  • C = Konsumsi rumah tangga
  • I = Investasi
  • G = Pengeluaran pemerintah
  • X = Ekspor
  • M = Impor

PDB dapat dihitung menggunakan pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

Contoh Perhitungan PDB

Sebagai gambaran untuk memudahkan Anda memahami apa itu PDB, berikut ini contoh sederhana perhitungan PDB:

Misalnya, data menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga (C) Indonesia di tahun ini mencapai Rp 100 triliun dengan nilai investasi (I) yang keluar sekitar Rp 20 triliun. Pada tahun yang sama, pengeluaran pemerintah (G) mencapai Rp 15 triliun.

Pengeluaran dari sektor ekspor (X) di tahun ini mencapai Rp 25 triliun, sedangkan pengeluaran impor (M) mencapai Rp 10 triliun. Maka, perhitungan PDB dengan menggunakan pendekatan pengeluaran adalah sebagai berikut:

PDB = C + I + G + (X - M)

        = Rp 100 triliun + Rp 20 triliun + Rp 15 triliun + (Rp 25 triliun - Rp 10 triliun)
        = Rp 135 triliun + 15 triliun
        = Rp 150 triliun

Berdasarkan contoh kasus di atas, perhitungan PDB Indonesia yang diperoleh dalam satu tahun menggunakan pendekatan pengeluaran mencapai Rp 150 triliun.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda pahami tentang apa itu PDB hingga cara menghitungnya. Pemahaman apa itu PDB sangat diperlukan, terlebih jika Anda seorang eksportir.

Semakin tinggi PDB suatu negara, maka semakin besar potensi ekspornya. Peningkatan PDB akan berdampak positif pada peningkatan nilai ekspor, sehingga akan membuka peluang yang menguntungkan bagi sektor usaha ekspor.

Jika Anda membutuhkan pembiayaan untuk melakukan ekspor, Anda bisa memanfaatkan Pre-Shipment Financing atau kredit ekspor dari CIMB Niaga yang merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dengan dasar transaksi ekspor kepada nasabah baik berdasarkan LC (Letter of Credit) maupun non-LC.

Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh nasabah eksportir untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dalam rangka mempersiapkan barang ekspor, seperti pembelian bahan baku, biaya produksi, biaya pengiriman, dan biaya lainnya.

CIMB Niaga menyediakan kredit ekspor dalam berbagai mata uang, termasuk Rupiah, USD, dan mata uang lainnya yang sesuai dengan transaksi ekspor. Anda akan mendapatkan fleksibilitas pengelolaan cash flow sebelum dan sesudah pengiriman barang.

Tertarik untuk mengajukannya? Anda bisa membuat pengajuan permohonan Pembiayaan Ekspor dapat dilakukan melalui Relationship Manager atau Cabang Bank CIMB Niaga terdekat. Klik di sini untuk melihat syarat dan ketentuannya.