www.cimbniaga.co.id production
ID EN

Kenali Jenis dan Tips Investasi Jangka Panjang

 

“Agar investasi jangka panjang sesuai dengan tujuan finansial Anda, Anda perlu tahu apa saja jenis-jenis dan tips berinvestasi yang tepat. Simak pembahasan selengkapnya” 

Investasi jangka panjang bukan hanya soal mencari keuntungan besar, tapi juga membangun kestabilan finansial di masa depan. Untuk pemula, memahami dasar dan strategi yang tepat bisa jadi langkah awal menuju kebebasan finansial.

Saat ini, berbagai pilihan investasi tersedia dan semakin diminati karena potensi keuntungannya. Namun, agar hasilnya optimal, diperlukan pengetahuan dan strategi yang tepat. 

Apa itu Investasi Jangka Panjang?

Investasi jangka panjang merupakan investasi dimana daya yang digunakan akan dijalankan terus menerus dan baru bisa dicairkan apabila jangka waktu tersebut telah jatuh tempo (minimal satu tahun). 

Investasi jangka panjang bisa dikatakan sama seperti menanam kekayaan atau modal dari seseorang atau sebuah perusahaan guna mendapat penghasilan tetap. Investasi diperlukan agar masa depan lebih terjamin. 

Jenis-Jenis Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang menawarkan keuntungan sekaligus risiko. Karena itu, penting memilih instrumen secara cermat. Berikut beberapa contohnya sebagai referensi awal Anda.

1. Saham

Investasi jangka panjang berupa saham kini tidak lagi hanya bisa dilakukan oleh investor yang mempunyai dana besar. 

Kini investasi berupa saham sudah tersedia berbagai sarana agar investasi ini dapat dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. 

Saham sebenarnya adalah surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan investor pada sebuah perseroan terbatas atau perusahaan. 

Selain mendapat keuntungan dari dividen, investor saham juga memiliki peluang mendapat profit dengan jual beli saham pada pasar saham.

2. Obligasi

Investasi jangka panjang berupa obligasi adalah surat hutang yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman dalam surat berharga ini selain tercantum nama anda juga terdapat tanggal jatuh tempo pinjaman dan bunganya. 

Jangka waktu investasi jangka panjang ini mulai dari 1 Tahun hingga 10 Tahun. Bagi pengusaha obligasi merupakan kesempatan untuk mendapatkan dana guna meningkatkan bisnisnya. 

Sementara itu untuk pemberi pinjaman obligasi menjadi bentuk investasi yang mendatangkan keuntungan.

3. Reksa dana

Salah satu investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan adalah reksa dana. Reksa dana merupakan surat berharga yang menjadi bukti aset atau klaim. 

Kelebihan investasi jangka panjang ini yaitu memiliki banyak pilihan diantaranya, pasar uang, saham, dan obligasi yang bisa disesuaikan dengan dana dan risiko yang siap ditanggung oleh investor. 

Reksa dana sangat sesuai untuk mereka yang tidak berpengalaman dalam bidang bisnis karena seluruh investasi akan dilakukan oleh manajer investasi yang berpengalaman.

Sesuai dengan UU No 8 tentang investasi jangka panjang khususnya pasar modal reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan. 

Baca Juga: Contoh Investasi Ini Perlu Diikuti Oleh Pemula

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Tentu saja setiap investasi memiliki tujuan yang menguntungkan bagi siapa saja yang melakukannya. Adapun beberapa tujuan investasi jangka panjang yaitu diantaranya:

  • Sebagai pengendali sebuah perusahaan atau orang tertentu dengan kepemilikan modal.
  • Menjamin ketersediaan bahan baku produksi di pasar untuk produk yang akan dihasilkan.
  • Mengarahkan dana perusahaan secara khusus. Misalnya untuk kepentingan sosial atau untuk kepentingan ekspansi sebuah perusahaan.
  • Mengurangi persaingan diantara perusahaan sejenis.
  • Memperoleh penghasilan pasif pada waktu tertentu seperti bunga, dividen dan uang sewa.

Tips Investasi Jangka Panjang untuk Pemula

Berikut merupakan beberapa tips mudah yang dapat Anda terapkan ketika ingin melakukan investasi jangka panjang:

1. Tentukan Strategi yang Tepat

Langkah awal dalam investasi jangka panjang adalah menentukan strategi yang sesuai dengan tujuan keuangan, profil risiko, dan jangka waktu investasi. 

Investor yang berorientasi pada pertumbuhan kekayaan dalam 10 hingga 20 tahun ke depan cocok menggunakan strategi buy and hold, di mana saham dibeli dan ditahan selama bertahun-tahun untuk memaksimalkan efek compounding

Alternatif lain adalah strategi dollar-cost averaging (DCA), yang dilakukan dengan cara menginvestasikan jumlah tetap secara berkala tanpa memperhatikan kondisi pasar. 

Selain itu, pendekatan value investing juga menarik dengan menekankan pada analisis fundamental untuk menemukan saham undervalued dengan potensi pertumbuhan jangka panjang

2. Lakukan Riset

Keberhasilan investasi jangka panjang sangat bergantung pada seberapa dalam riset yang dilakukan terhadap instrumen yang dipilih. 

Investor yang cerdas tidak akan mengambil keputusan hanya berdasarkan tren sesaat atau rekomendasi dari media sosial, melainkan dengan mempelajari laporan keuangan, rasio keuangan, dan rekam jejak manajemen perusahaan. 

Analisis fundamental menjadi pendekatan utama dalam hal ini, karena memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan dan prospek bisnis suatu emiten. 

Selain itu, faktor-faktor kualitatif seperti keunggulan kompetitif (economic moat), integritas manajemen, dan keberlanjutan model bisnis juga tak kalah penting.

3. Lepaskan Instrumen yang Bikin Rugi

Salah satu kesalahan umum investor pemula adalah enggan melepaskan aset yang terus-menerus merugi, dengan harapan harga akan pulih. 

Padahal dalam investasi jangka panjang, kemampuan untuk mengevaluasi dan mengambil keputusan tegas sangat krusial. 

Jika suatu saham mengalami penurunan bukan karena kondisi pasar secara umum, melainkan karena penurunan fundamental yang serius, maka sebaiknya saham tersebut dijual. 

Meskipun menjual aset rugi terasa menyakitkan, membiarkannya justru dapat merusak keseluruhan kinerja portofolio.

4. Fokus Kualitas, Bukan Hanya Harga

Salah satu prinsip penting dalam investasi jangka panjang adalah memilih kualitas dibanding mengejar harga murah. 

Banyak investor pemula tergoda membeli saham yang “tampak murah” dari sisi harga, tanpa mempertimbangkan kualitas bisnis di baliknya. 

Padahal, perusahaan berkualitas memiliki karakteristik khusus, seperti laba yang stabil, arus kas positif, manajemen andal, dan keunggulan kompetitif yang sulit ditiru.

5. Wapadai Saham Murah

Tidak semua saham yang harganya rendah adalah peluang bagus. Saham yang terlihat “murah” bisa saja mencerminkan kondisi bisnis yang sedang terpuruk, atau bahkan berada di ambang kebangkrutan. 

Inilah yang disebut sebagai jebakan nilai (value trap), di mana harga saham rendah bukan karena undervalued, tetapi karena fundamental perusahaan memang sedang memburuk. 

Investor jangka panjang perlu menghindari saham semacam ini, karena kemungkinan pemulihannya bisa sangat kecil atau memakan waktu yang terlalu lama.

Baca Juga: Pahami Jenis-jenis Investasi, Manfaat, dan Tujuannya

Berinvestasi Mudah Bersama CIMB Niaga

Di tengah kesibukan dan dinamika keuangan yang terus berubah, menemukan instrumen investasi yang mudah, aman, dan menguntungkan menjadi kebutuhan utama banyak orang. 

Tak perlu bingung, Reksadana CIMB Niaga hadir sebagai solusi cerdas bagi Anda yang ingin mulai berinvestasi tanpa ribet.

Kenapa Memilih Reksadana CIMB Niaga?

  • Pilihan produk beragam, sesuai profil risiko Anda
  • Bisa dibeli mulai dari nominal terjangkau
  • Pengelolaan oleh Manajer Investasi profesional
  • Akses pembelian dan pemantauan lewat aplikasi digital
  • Transparan dan terdaftar di OJK

Dengan semua keunggulan ini, investasi tidak lagi hanya untuk mereka yang ahli atau bermodal besar. Anda bisa mulai sekarang, dengan langkah sederhana dan dampak jangka panjang yang signifikan.


Produk Terkait

Foreign Exchange

OCTO Clicks

Obligasi

Biaya spesial dan return lebih tinggi

Bond Linked Investment

Investasi dalam mata uang IDR & USD