www.cimbniaga.co.id production

Pentingnya Penerapan Manajemen Bisnis Syariah

 

"Manajemen bisnis syariah adalah cara mengelola bisnis dengan mengacu pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam. Pahami selengkapnya dalam pembahasan berikut ini agar Anda bisa mengelola bisnis syariah dengan lebih baik."

Manajemen bisnis syariah merupakan suatu hal yang penting dalam menjalankan bisnis yang sesuai dengan ajaran Islam. Dengan menerapkan manajemen bisnis syariah, Anda dapat menjalankan bisnis dengan lebih efisien, efektif, dan menguntungkan.

Dalam Islam, bisnis termasuk salah satu aktivitas yang dianjurkan karena dapat menghasilkan keuntungan yang bermanfaat bagi umat. Bisnis syariah adalah kegiatan usaha yang berlandaskan pada Al-Qur'an dan Hadits, serta fatwa-fatwa dari para ulama.

Diperlukan manajemen bisnis syariah untuk memastikan bahwa bisnis Anda berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, salah satunya dalam hal pembiayaan. Anda perlu mencari sumber pembiayaan yang sesuai dengan prinsip keadilan, kesetaraan, dan kehati-hatian.

Jika membutuhkan pembiayaan tanpa jaminan yang menggunakan prinsip syariah, Xtra Dana iB CIMB Niaga menjadi pilihan yang tepat untuk Anda. Fasilitas pembiayaan ini menggunakan akad Murabahah (pembelian barang) dan akad Ijarah Multijasa (pembelian jasa) yang bisa membantu Anda menjalankan manajemen bisnis syariah dengan baik.

Pengertian Manajemen Bisnis Syariah

Bisnis dalam Islam dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas ekonomi yang bertujuan untuk mencari keuntungan, tetapi harus dilakukan dengan cara yang halal dan sesuai dengan syariat Islam.

Bisnis syariah memiliki tujuan yang tidak hanya berfokus pada keuntungan materi, tetapi juga pada keuntungan non materi, pertumbuhan, keberlangsungan, dan keberkahan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu diperlukan tata kelola atau manajemen bisnis syariah yang tepat. Manajemen bisnis syariah adalah sistem manajemen yang menerapkan nilai-nilai Islam. 

Penerapan manajemen bisnis syariah bertujuan untuk memastikan bahwa bisnis yang Anda jalankan tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga mematuhi anjuran agama.

Dalam praktiknya, manajemen bisnis syariah membantu mengintegrasikan prinsip-prinsip syariah ke dalam praktik bisnis. Pengelolaan ini mencakup aspek perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, hingga pengawasan.

Baca juga: Pahami Ragam Bentuk Kegiatan Ekonomi dan Jenis Bisnisnya

Tujuan Manajemen Bisnis Syariah

Tujuan manajemen bisnis syariah tidak terlalu berbeda jauh dengan manajemen bisnis pada umumnya, yaitu:

  1. Mengelola usaha sesuai dengan prinsip syariah
  2. Salah satu manfaat utama dari manajemen bisnis syariah adalah kesesuaian dengan prinsip-prinsip Islam. Bisnis yang dijalankan dengan prinsip syariah mengikuti aturan-aturan agama Islam, termasuk larangan riba, judi, dan praktik-praktik yang dilarang dalam agama.

  3. Mewujudkan keadilan dan kesetaraan dalam bisnis
  4. Manajemen bisnis syariah melarang praktik-praktik bisnis yang mengandung unsur ketidakadilan dan kesenjangan, seperti riba dan gharar. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan dalam bisnis, sehingga semua pihak yang terlibat dalam bisnis dapat mendapatkan manfaat yang sepadan.

  5. Menghasilkan keuntungan yang halal
  6. Tujuan utama dari setiap pelaku usaha tentunya untuk mendapatkan keuntungan. Dalam konteks manajemen bisnis syariah, keuntungan yang diperoleh haruslah halal dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

  7. Meminimalkan risiko usaha
  8. Manajemen bisnis syariah dapat membantu Anda untuk meminimalkan risiko usaha. Sebab, manajemen bisnis syariah menekankan pada prinsip-prinsip Islami yang dapat melindungi para pelaku usaha dari praktik-praktik merugikan.

  9. Meningkatkan kepercayaan dan reputasi bisnis
  10. Penerapan manajemen bisnis syariah akan meningkatkan kepercayaan dan reputasi bisnis di mata konsumen. Bisnis yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah dianggap lebih jujur, transparan, dan bertanggung jawab.

  11. Meningkatkan daya saing
  12. Manajemen bisnis syariah dapat meningkatkan daya saing pelaku usaha karena didasarkan pada prinsip-prinsip yang adil, transparan, dan akuntabel. Prinsip-prinsip tersebut dapat membantu Anda selaku pemilik bisnis untuk membuat keputusan yang tepat dan efisien.

  13. Menerapkan prinsip bagi hasil
  14. Prinsip bagi hasil adalah salah satu cara untuk menghindari praktik riba dalam bisnis. Manajemen bisnis syariah akan membantu pelaku usaha dalam menerapkan prinsip bagi hasil dengan memberikan keuntungan kepada karyawan dan investor secara adil.

Jika disimpulkan, tujuan manajemen bisnis syariah secara garis besarnya adalah untuk mewujudkan kegiatan bisnis yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Baca juga: Pahami 3 Komponen Perencanaan Usaha dan Manfaatnya

Tips Menjalankan Bisnis dengan Manajemen Syariah

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menjalankan bisnis dengan manajemen syariah:

  1. Memahami prinsip-prinsip syariah
  2. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami prinsip-prinsip syariah dalam bisnis. Prinsip-prinsip tersebut dapat dipelajari dari Al-Qur'an, hadist, dan fatwa ulama.

    Anda juga perlu memahami ilmu terkait muamalah. Dengan menguasai ilmu muamalah, Anda akan lebih mudah memahami aturan-aturan yang harus dipatuhi dalam menjalankan bisnis yang sesuai syariah.

  3. Memilih produk atau jasa yang halal
  4. Dalam bisnis syariah, Anda hanya boleh menjual produk dan jasa yang halal. Produk dan jasa halal yang ditawarkan tidak boleh mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

    Hindari juga praktik penggunaan riba (bunga), perjudian, dan praktik-praktik bisnis yang meragukan. Memilih produk yang halal termasuk kunci untuk menjalankan bisnis dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

  5. Menggunakan akad yang sesuai syariah
  6. Dalam bisnis syariah, akad merupakan perjanjian yang dilakukan antara dua pihak atau lebih dalam rangka menjalankan bisnis. Berikut ini beberapa jenis akad yang umum digunakan dalam kegiatan bisnis syariah:

  1. Akad jual beli (murabahah), yaitu akad perjanjian untuk tukar menukar barang dan/atau jasa dengan harga tertentu yang disepakati kedua belah pihak.
  2. Akad bagi hasil (mudharabah), yaitu akad perjanjian kerjasama antara dua pihak di mana pihak pertama menyediakan modal dan pihak kedua mengelola modal tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang akan dibagikan kepada kedua belah pihak sesuai dengan kesepakatan.
  3. Akad sewa menyewa (ijarah), yaitu akad perjanjian untuk menyewakan barang atau jasa kepada pihak lain dengan imbalan tertentu.
  4. Akad titipan (wadiah), yaitu akad perjanjian untuk menitipkan barang kepada pihak lain untuk dijaga dan dipelihara.
  5. Akad pinjaman (qardh), yaitu akad perjanjian untuk meminjamkan uang atau barang kepada pihak lain dengan syarat dikembalikan dalam jangka waktu tertentu.

  1. Mengelola keuangan dengan bijak
  2. Pengelolaan keuangan dalam bisnis syariah merupakan tanggung jawab seorang manajer keuangan. Manajemen keuangan yang dalam manajemen syariah harus dikelola dengan bijak. Hindari riba dan pastikan bahwa penggunaan dana bisnis Anda sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, para pelaku bisnis syariah dapat menjalankan bisnisnya dengan baik dan mendapatkan keuntungan yang halal. Perencanaan bisnis yang matang sangat penting untuk keberhasilan bisnis berdasarkan prinsip syariah. 

Anda juga perlu memperhatikan aspek pembiayaan sebagai penunjang aktivitas bisnis. Sebagai pilihannya, Anda bisa mengajukan kredit tanpa agunan Xtra Dana iB CIMB Niaga.

Produk pembiayaan Xtra Dana iB menggunakan prinsip akad murabahah (jual beli) atau akad ijarah multijasa (sewa menyewa). Produk ini diperuntukkan bagi nasabah perorangan CIMB Niaga Syariah yang ingin memenuhi berbagai kebutuhan, seperti pembelian barang, renovasi rumah, atau biaya pendidikan.

Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, CIMB Niaga Xtra Dana iB dapat menjadi solusi pembiayaan personal syariah yang tepat untuk berbagai kebutuhan Anda. Cari tahu keuntungan selengkapnya di sini.