www.cimbniaga.co.id production

Market Update

24 July 2023

Market review

Inflasi jasa-jasa di Amerika Serikat (AS) yang masih sangat tinggi tampaknya masih akan menjadi faktor utama yang membuat tingkat suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) akan tetap tinggi hingga awal tahun 2024. Inflasi konsumen di AS terdiri dari jasa-jasa (58%), bahan makanan (13%) dan energi (7%) dan barang-barang lain (22%). Pada Juni 2023, inflasi energi sudah negatif (-16,7% year-on-year), inflasi barang-barang lain sudah turun ke kisaran 1,3% yoy. Namun sayang inflasi jasa-jasa masih bertengger di 6,2% yoy dan inflasi bahan makanan di 5,7% yoy.

Pelaku pasar keuangan global memperkirakan target atas dari suku bunga acuan The Fed akan naik 25 bps ke 5,50% pada rapat tanggal 26 Juli 2023 dan akan bertahan pada level tersebut hingga rapat di Januari 2024. Hal ini terlihat pada indikasi di pasar futures pada tanggal 21 Juli 2023.

Rentang perdagangan USD/IDR pada pekan ini diperkirakan antara 14.900 – 15.200. Pada hari Jumat kurs JISDOR Bank Indonesia (BI) berada pada 15.026.

Pasar Obligasi Negara Indonesia – Indikasi yield pada penutupan hari Jumat adalah 5,82% (1Y), 5,90% (3Y), 5,90% (5Y), 6,24% (10Y) dan 6,43% (20Y). Minggu lalu, yield naik rata-rata 3 bps di sepanjang kurva dengan kenaikan lebih besar pada tenor 5 dan 10 tahun. Selisih yield obligasi 20 dan 3 tahun relatif stabil sebesar 53 bps. Pekan ini, diperkirakan yield obligasi 10 tahun akan bergerak antara 6,20 – 6,40%.

Minggu ini, pemerintah akan melaksanakan lelang reguler obligasi konvensional dengan target antara IDR 14 – 21 triliun. Obligasi yang ditawarkan adalah SPN Okt’23 dan Jul’24, FR95 (2028), FR96 (2033), FR98 (2038), FR97 (2043) dan FR89 (2051).

Arus dana asing di pasar modal Indonesia naik berdasarkan data terakhir. Kepemilikan asing pada pasar saham mengalami kenaikan sebanyak IDR 2,7 triliun dan indeks IHSG ditutup naik 71 poin pada posisi 6.881 antara tanggal 14 - 21 Juli 2023.

Baca lebih lanjut, klik disini.

27 November - 1 Desember 2023

IDR Market. Rentang perdagangan USD/IDR pada pekan ini diperkirakan antara 15.550 – 15.650. Pada hari Jumat kurs JISDOR Bank Indonesia (BI) berada pada 15.587. 

DXY [US Index]. Dolar Indeks bergerak pada level 103,17 – 104,21 minggu lalu. FOMC meeting bulan November pekan lalu Federal Reserve mengindikasikan kebijakan yang lebih berhati hati akan pergerakan suku bunga di masa depan untuk mencapai target inflasi.

DXY US Index:
Support S1 = 103.00 S2 = 102.55 S3 = 101.95
Resistance R1 = 104.00 R2 = 104.65 R3 = 105.05

GBP/USD. GBPUSD bergerak pada range level 1.2445 - 1.2505 pada pekan lalu. GBPUSD naik ke atas 1.2600 di sekitar 1.2610, menyentuh ketinggian dua bulan pada jam perdagangan sesi AS hari Senin.

GBP/USD:
Support S1 = 1.2490 S2 = 1.2385 S3 = 1.2320
Resistance R1 = 1.2655 R2 = 1.2720 R3 = 1.2825

AUD/USD. AUDUSD bergerak pada range level 0,6347 – 0,6541 minggu lalu. Stimulus untuk sektor properti yang direncanakan oleh pemerintah China dengan memasukkan 50 perusahaan swasta dan BUMN ke dalam daftar perusahaan untuk menerima bantuan pendanaan

AUD/USD:
Support S1 = 0.6520 S2 = 0.6465 S3 = 0.6430
Resistance R1 = 0.6615 R2 = 0.6650 R3 = 0.6705

EUR/USD. EUR/USD diperdagangkan di 1.0935 membukukan sedikit keuntungan mingguan, pada hari terakhir perdagangan Jum’at minggu lalu.

EUR/USD:
Support S1 = 1.0870 S2 = 1.0805 S3 = 1.0755
Resistance R1 = 1.0980 R2 = 1.1030 R3 = 1.1095

 

Baca lebih lanjut, klik disini.

Currency Open Price Stop Loss Take Profit 1 Take Profit 2 Expiry Date
AUD/USD: Sell 0.6590 -0.6620 0.6640 0.6550 0.6520      27 November 2023  15:00 WIB
AUD/JPY: Sell

98.85 - 99.10

99.30 98.40 97.90       27 November 2023 15:00 WIB

Open Price. Harga pembukaan atau harga pada saat pasar pertama kali dibuka.

Stop Loss. Sebuah order atau perintah untuk menutup posisi yang berguna untuk membatasi kerugian dalam nilai tertentu.

Take Profit. Sebuah order atau perintah untuk menutup posisi untuk membatasi keuntungan dalan nilai tertentu.

Expiry Date. Tanggal dan waktu kadaluarsa untuk indikator open price, stop loss, dan take profit.

 

Tekanan inflasi global yang tinggi dan kemungkinan disertai dengan kebijakan moneter yang lebih ketat tampaknya menjadi sorotan utama pelaku ekonomi di awal tahun 2022 ini. Perkembangan yang terjadi seiring dengan kembali meningkatnya pergerakan manusia ini dapat diartikan sebagai tantangan dan sekaligus peluang.

Arah pasar komoditas di tahun 2022 menjadi penting karena akan menentukan tekanan inflasi dunia. Pertanyaan yang muncul di benak sebagian pelaku ekonomi adalah apakah kenaikan harga komoditas akan seperti yang terjadi tahun 2021, lebih kecil atau malahan berbalik menurun. Perlu dicatat bahwa kenaikan harga komoditas yang tajam di tahun lalu terutama karena dasar harga yang sangat rendah di tahun 2020.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 5,2% yang masih didukung oleh konsumsi rumah tangga dan belanja investasi. Tentu saja perkiraan ini dengan asumsi bahwa mobilitas masyarakat terus meningkat dan kasus COVID-19 tetap rendah. Peran ekspor neto yang dominan pada pertumbuhan ekonomi nasional antara tahun 2020-2021 diperkirakan akan menurun di tahun ini. Ekspor diperkirakan tumbuh melandai sedangkan impor akan tumbuh sangat tinggi di tahun 2022. Neraca transaksi berjalan yang kemungkinan besar surplus di tahun 2021 diperkirakan akan kembali defisit di tahun 2022.

Cadangan devisa Indonesia di akhir bulan Desember 2021 sebesar USD 144,9 miliar. Cadangan devisa naik USD 9 miliar dari posisi Desember 2020. Cadangan devisa yang cukup besar memberikan rasa aman di tengah risiko kebijakan moneter Federal Reserve yang semakin ketat.

Baca lebih lanjut, klik disini.

This report has been prepared by PT. Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga). While the information contained in this report has been compiled from reliable sources, CIMB Niaga makes no representation or warranty as to its accuracy or completeness and is not responsible for any errors or omissions. This report is not to be construed as a solicitation of any offer to buy or to sell any securities or foreign exchange and CIMB Niaga does not guarantee the accuracy, timeliness, completeness, performance or fitness for a particular purpose of this report or any of the information. Therefore, the contained information are not guarantees of future performance and undue reliance should not be placed on them. CIMB Niaga may from time to time have positions in or buy or sell any securities or foreign exchanges referred in this report. Foreign exchange rates stated in this report are indicative rate only and are not CIMB Niaga’s foreign exchange rates. It is not allowed to reproduce by any media whatsoever, a part or a whole info, without CIMB Niaga’s prior approval. Copyright 2021 PT. Bank CIMB Niaga Tbk.