www.cimbniaga.co.id production

Market Update

4 Maret 2024

Market Review

Inflasi headline Indonesia pada bulan Februari 2024 sebesar 2,75% year-on-year (yoy) atau 0,37% month-on-month (mom). Inflasi yoy di bulan Februari 2024 sudah jauh lebih rendah dibandingkan inflasi Februari 2023 yang sebesar 5,47% yoy. Untuk informasi perhitungan inflasi mulai Januari 2024 menggunakan tahun dasar yang baru 2022 dari sebelumnya menggunakan tahun dasar 2018. Hal ini berdasarkan pada hasil survei biaya hidup terbaru pada tahun 2022. Perbedaan yang mendasar dari survei biaya hidup 2022 dan 2018 adalah porsi bahan makanan dan restoran dalam konsumsi masyarakat Indonesia yang meningkat menjadi 38% dari sebelumnya 34%. Sebagai perbandingan porsi makanan dan restoran dalam konsumsi masyarakat di Amerika Serikat hanya 14%.

Inflasi headline telah kembali ke bawah 3,5% yoy, yang merupakan batas atas target Bank Indonesia. Di sisi lain inflasi inti tidak pernah naik di atas 3,5% yoy sejak sebelum pandemi COVID-19. Pertumbuhan uang beredar (M2) yang melambat menyertai penurunan inflasi. Uang beredar (M2) tumbuh 5,44% yoy pada Januari 2024, turun dari 8,17% yoy pada Januari 2023.

Inflasi inti, yang mencerminkan permintaan agregat, sebesar 1,68% yoy pada bulan Februari. Ini adalah inflasi inti yang paling rendah sejak Desember 2021. Bobot inflasi inti adalah sekitar 65% dari inflasi headline. Untuk informasi target inflasi Bank Indonesia (BI) adalah 2,5% ± 1% pada tahun 2024.

Penyumbang terbesar inflasi bulanan Februari 2024 adalah kelompok bahan makanan (1,0% mom), kelompok transportasi (0,17% mom) dan kelompok penyedia makanan/ restoran (0,17% mom). Kelompok barang dan jasa yang mengalami deflasi pada bulan Februari adalah informasi/ jasa keuangan. Beberapa barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga terbesar pada bulan Februari adalah beras, cabai, telur ayam, daging ayam dan tarif angkutan udara dan mobil serta nasi dengan lauk.

Inflasi inti yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan inflasi headline memberikan sinyal bahwa kondisi permintaan agregat dalam negeri masih dalam tahap pemulihan yang membutuhkan stimulus fiskal dan moneter agar bisa kembali ke level yang lebih normal seperti sebelum pandemi COVID-19. Di sisi lain, suku bunga global yang masih tinggi dan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia yang terjadi pada tahun 2023 dan mungkin berlanjut di tahun 2024, mungkin memaksa BI untuk mempertahankan kebijakan moneter yang relatif ketat.

Suku bunga acuan BI Rate diperkirakan akan bertahan pada 6,0% hingga Mei 2024 dan baru turun bertahap mulai bulan Juni ke arah 5,0% pada akhir tahun. Pelonggaran likuiditas telah dimulai Bank Indonesia melalui penguatan implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dan penurunan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) untuk mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha. Selain itu kebijakan penurunan rasio giro wajib minimum perbankan juga dapat diambil BI sebelum penurunan BI rate dilakukan. Prediksi ini dengan asumsi bahwa inflasi Indonesia di tahun 2024 berada dalam kisaran 2,50 - 3,0% dan nilai tukar rupiah tetap stabil di kisaran 15.300 – 15.800.

Rentang perdagangan USD/IDR pada pekan ini diperkirakan antara 15.550 – 15.850. Pada hari Jumat, kurs JISDOR Bank Indonesia (BI) berada pada 15.696.

Pasar Obligasi Negara Indonesia – Indikasi yield pada penutupan hari Jumat adalah 6,41% (1Y), 6,38% (3Y), 6,48% (5Y), 6,62% (10Y) dan 6,84% (20Y). Minggu lalu, yield naik rata-rata 6 bps antara tenor 7 dan 20 tahun sedangkan tenor lain relatif stabil.

Yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun diperkirakan akan bergerak antara 6,40 – 6,70% pada minggu ini.

Pada tanggal 5 Maret 2024, pemerintah akan melaksanakan lelang reguler obligasi syariah dengan target IDR 12 triliun. Obligasi yang ditawarkan adalah SPNS Sep’24 dan Des’24, PBS32 (2026), PBS30 (2028), PBS04 (2037), PBS39 (2041) dan PBS38 (2049).

Arus dana asing di pasar modal Indonesia turun berdasarkan data terakhir. Kepemilikan asing pada pasar saham mengalami penurunan sebanyak IDR 3,0 triliun dan indeks IHSG ditutup turun 28 poin ke posisi 7.312 antara tanggal 26 Februari 2024 – 4 Maret 2024. Di sisi lain kepemilikan asing pada obligasi IDR pemerintah naik 1,0 triliun antara tanggal 26 - 29 Februari 2024.

 

Baca lebih lanjut, klik disini.

26 Februari - 1 Maret 2024

IDR Market. Rentang perdagangan USD/IDR pada pekan ini diperkirakan antara 15.450 – 15.750. Pada hari Jumat, kurs JISDOR Bank Indonesia (BI) berada pada 15.589. Pasar Obligasi Negara Indonesia – Indikasi yield pada penutupan hari Jumat adalah 6,41% (1Y), 6,36% (3Y), 6,48% (5Y), 6,56% (10Y) dan 6,82% (20Y). .

DXY [US Index]. Dolar Indeks bergerak pada level 103,43 – 104,41 minggu lalu. Melemahnya penutupan pasar saham AS disaat pelaku pasar mengalihkan pandangan laporan saham berbasis teknologi ke rilis data ekonomi minggu ini merupakan salah satu faktor dolar indeks melemah pada penutupan lalu di level 103,93 yang sebelumnya dibuka pada level 104,41. 

GBP/USD. GBPUSD bergerak pada range level 1.2580 - 1.2710 pada pekan lalu. GBPUSD bergerak sideways di bawah 1.2700 sekitar 1.2665 pada jam perdagangan sesi Asia hari Rabu pagi. Data – data ekonomi dari Inggris tidak banyak pada minggu ini sehingga pasar memusatkan perhatiannya kepada angka – angka kunci yang dipublikasikan dari Amerika Serikat untuk mengantisipasi pergerakan dari the Fed. 

AUD/USD. AUDUSD bergerak pada range level 0,6521 – 0,6595 minggu lalu. Penguatan AUDUSD terbatas setelah mendekati level resistance 0,6600 pada kamis lalu, dolar indeks naik tipis setelah indikasi pengetatan kebijakan lebih lanjut pada pasar tenaga kerja AS. 

EUR/USD. EUR/USD mengakhiri kerugian berturut-turut dan membukukan sedikit keuntungan mingguan, pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, ditutup di 1.0818 dengan para investor terus melepas dolar AS.

 

Baca lebih lanjut untuk Support dan Resistance, klik disini.

Currency Open Price Stop Loss Take Profit 1 Take Profit 2 Take Profit 3
Expiry Date
EUR/USD: Sell 1.0850 1.0950 1.0780 1.0730 1.0650      28 Februari 2024  15:00 WIB

Open Price. Harga pembukaan atau harga pada saat pasar pertama kali dibuka.

Stop Loss. Sebuah order atau perintah untuk menutup posisi yang berguna untuk membatasi kerugian dalam nilai tertentu.

Take Profit. Sebuah order atau perintah untuk menutup posisi untuk membatasi keuntungan dalan nilai tertentu.

Expiry Date. Tanggal dan waktu kadaluarsa untuk indikator open price, stop loss, dan take profit.

 

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS), Eropa Barat dan Jepang diperkirakan turun cukup dalam pada tahun 2024 sedangkan pertumbuhan ekonomi Cina diperkirakan relatif stabil. Ekonomi nominal AS diperkirakan tumbuh 3,9% pada tahun 2024, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 6,5% pada tahun 2023.

Selain itu tekanan inflasi AS, Eropa Barat dan Jepang juga diperkirakan turun cukup banyak pada tahun 2024 sedangkan inflasi Cina diperkirakan naik tipis. Inflasi AS diperkirakan sebesar 2,6% pada tahun 2024, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi 4,1% pada tahun 2023.

Ekspektasi pertumbuhan ekonomi dan inflasi ini terjadi seiring dengan meningkatnya risiko geopolitik.

Perkembangan ekonomi dan inflasi dari negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini terjadi seiring dengan pola pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai mendekati masa normal seperti sebelum pandemi COVID-19. Tingkat pertumbuhan belanja konsumsi rumah tangga sudah berada antara 4,50 – 5,50% year-on-year (yoy) dan pertumbuhan belanja investasi bergerak naik ke kisaran 4,50% yoy.

Baca lebih lanjut, klik disini.

This report has been prepared by PT. Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga). While the information contained in this report has been compiled from reliable sources, CIMB Niaga makes no representation or warranty as to its accuracy or completeness and is not responsible for any errors or omissions. This report is not to be construed as a solicitation of any offer to buy or to sell any securities or foreign exchange and CIMB Niaga does not guarantee the accuracy, timeliness, completeness, performance or fitness for a particular purpose of this report or any of the information. Therefore, the contained information are not guarantees of future performance and undue reliance should not be placed on them. CIMB Niaga may from time to time have positions in or buy or sell any securities or foreign exchanges referred in this report. Foreign exchange rates stated in this report are indicative rate only and are not CIMB Niaga’s foreign exchange rates. It is not allowed to reproduce by any media whatsoever, a part or a whole info, without CIMB Niaga’s prior approval. Copyright 2021 PT. Bank CIMB Niaga Tbk.